KASONAWEJA, LELEMUKU.COM - Aktivitas kargo udara di Bandara Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, menunjukkan pertumbuhan luar biasa sepanjang 2025. Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, volume muat barang di bandara tersebut melonjak hingga 127,20%, sementara volume bongkar barang meningkat tajam mencapai 221,09% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Rilis resmi BPS Provinsi Papua No. 210/10/94/Th. XXVIII, 1 Oktober 2025, menyebutkan bahwa lonjakan aktivitas kargo di Bandara Kasonaweja menjadi salah satu indikator meningkatnya pergerakan ekonomi di wilayah pedalaman Papua. Pertumbuhan ini bahkan menjadi yang tertinggi di antara seluruh bandara yang tercatat dalam laporan transportasi udara provinsi.
Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Carolina, SE, MM, menjelaskan bahwa peningkatan tersebut menandakan adanya ekspansi perdagangan dan distribusi logistik yang semakin aktif di wilayah Mamberamo Raya. “Lonjakan muatan dan bongkar barang di Kasonaweja menunjukkan tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat serta meningkatnya kebutuhan pasokan logistik dari dan ke daerah pedalaman,” ujarnya.
Peningkatan ini juga mengindikasikan bahwa Bandara Kasonaweja mulai berkembang sebagai pusat distribusi udara baru di Papua bagian tengah. Dengan kondisi geografis yang sulit dijangkau melalui jalur darat, transportasi udara menjadi tulang punggung mobilitas barang di wilayah tersebut, terutama untuk pengiriman bahan kebutuhan pokok, alat pertanian, serta material konstruksi.
Beberapa pelaku usaha logistik menyebut Kasonaweja kini menjadi titik penting dalam rantai pasok antarwilayah, menggantikan ketergantungan penuh terhadap jalur distribusi dari Jayapura dan Nabire. Pertumbuhan ekonomi masyarakat pedalaman yang semakin aktif turut mendorong peningkatan permintaan terhadap layanan kargo udara.
Pemerintah daerah diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini dengan memperkuat infrastruktur bandara dan memperluas jaringan penerbangan kargo. Dengan potensi yang terus meningkat, Kasonaweja diproyeksikan menjadi simpul utama perdagangan udara di wilayah tengah Papua dalam beberapa tahun mendatang. (joe)
0 Komentar