Dalam laporan yang diterima DetikPapua.com, penembakan dilakukan sekitar pukul 19.28 WIT di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena. Dua aparat militer dilaporkan menjadi korban penembakan dari jarak sekitar 10 meter saat berada di dalam mobil. Kedua aparat tersebut diduga mengalami luka tembak serius dan kemungkinan telah meninggal dunia.
Pasukan TPNPB yang terlibat dalam operasi malam itu disebut berasal dari Tiga Komando Wilayah Pertahanan (Kowip) dan Tiga Belas Batalion Kodap III Ndugama Derakma. Mereka saat ini tengah menjalankan operasi militer secara intensif, baik siang maupun malam hari, di seluruh wilayah Kota Wamena.
“Jalan Trans Wamena menuju Yalimo, Yahukimo, dan Nduga telah dikuasai oleh aparat militer Indonesia. Maka kami siap ambil alih Kota Wamena sebagai medan perang,” demikian disampaikan dalam laporan resmi TPNPB yang diterima DetikPapua.com.
Lebih lanjut, pihak TPNPB juga mengimbau kepada seluruh warga sipil—baik Orang Asli Papua (OAP) maupun pendatang dari luar Papua—untuk menghentikan seluruh aktivitas, baik pagi hingga malam, guna menghindari menjadi korban dalam operasi yang sedang berlangsung.
Sementara itu, Pasukan Informasi Strategis (PIS) TPNPB juga melaporkan bahwa situasi Kota Wamena malam ini berada dalam status siaga satu. Aparat militer Indonesia dilaporkan tengah melakukan patroli ketat di berbagai titik kota, khususnya di sekitar RSUD Wamena. Suara tembakan dilaporkan masih terdengar sporadis sejak malam hari.
Aparat keamanan dilaporkan menggunakan kendaraan dinas militer seperti Toyota Avanza, Hilux, dan kendaraan tempur militer lainnya untuk melakukan patroli bersenjata di jalan-jalan utama Kota Wamena.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang dari militer dan kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut.
(Penulis: Redaksi Olemah)
0 Komentar