Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Iran dan Hizbullah, Tekanan Trump Meningkat di Timur Tengah

JAKARTA, OLEMAH.COM – Pemerintahan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memperketat tekanan terhadap Iran dan kelompok Hizbullah di Lebanon dengan mengumumkan paket sanksi baru. Langkah ini dinilai sebagai upaya Washington untuk memaksa Teheran kembali ke meja perundingan nuklir dan membatasi pengaruh proksi Iran di kawasan Timur Tengah.

Iran Dianggap Pilih Ekstremisme Ketimbang Perdamaian

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menegaskan bahwa perilaku Iran telah menjadi penyebab utama ketegangan regional.

“Seperti yang telah diperjelas Presiden Trump, perilaku Iran telah menghancurkan dirinya sendiri. Meski diberikan banyak kesempatan untuk memilih perdamaian, para pemimpin Iran justru memilih ekstremisme,” ujar Bessent dalam pernyataan yang dikutip dari Al Arabiya.

Hizbullah Diduga Manipulasi Keuangan Lewat Lembaga Lebanon

Sementara itu, Wakil Sekretaris Keuangan AS, Michael Faulkender, menyebut bahwa pejabat Hizbullah menggunakan peran mereka di lembaga keuangan Lebanon untuk menyamarkan kepentingan kelompok tersebut dalam transaksi yang tampak sah.

“Mereka mencoba mengaburkan kepentingan Hizbullah sehingga bank-bank Lebanon menghadapi risiko AML/CFT (Anti Money Laundering/Combating the Financing of Terrorism) yang besar. Ini memungkinkan Hizbullah menyalurkan dana untuk keuntungan sendiri,” jelas Faulkender.

Ia menambahkan bahwa Departemen Keuangan AS berkomitmen untuk membongkar infrastruktur keuangan Hizbullah agar kelompok itu tidak dapat membangun kembali operasinya.

AS Tegaskan Dukungan untuk Lebanon

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, juga menekankan bahwa Washington tetap mendukung stabilitas Lebanon dengan mencegah Hizbullah memperluas pengaruhnya.

“Kami akan terus menggunakan semua alat yang tersedia untuk memastikan kelompok teroris ini tidak lagi menjadi ancaman bagi rakyat Lebanon dan kawasan tersebut,” katanya.

Sanksi terbaru ini menargetkan individu dan entitas yang terlibat dalam mendukung jaringan keuangan Hizbullah, termasuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di bawah nama samaran untuk menghindari pengawasan internasional.

Analisis: Tekanan Ekonomi untuk Menarik Iran ke Meja Perundingan

Langkah pemerintahan Trump ini diyakini sebagai bagian dari strategi “maximum pressure” yang bertujuan memaksa Iran menegosiasikan ulang kesepakatan nuklir (JCPOA) serta menghentikan dukungan bagi kelompok-kelompok militan di Timur Tengah.

Namun, para analis memperingatkan bahwa sanksi tambahan berpotensi memicu ketegangan lebih besar di Lebanon, yang saat ini tengah menghadapi krisis ekonomi dan politik.

Editor : Redaksi Olemah 

Website      : www.olemah.com

Diterbitkan : 04 Juli 2025

Posting Komentar

0 Komentar