Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Nikolaus Heluka: Ketua Komisi B DPRK Nduga Minta Operasi Non Organik Dihentikan Selama Natal

Nduga, Olemah.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga sekaligus Ketua Komisi B, Nikolaus Heluka, SE, menyampaikan sikap tegas terkait operasi aparat keamanan non organik TNI–Polri yang berlangsung di wilayah Kabupaten Nduga, khususnya di Distrik Gearek dan Distrik Pasir Putih.

Nikolaus Heluka menilai, tindakan penyisiran dari udara yang dilakukan oleh aparat TNI–Polri non organik pada bulan Desember ini sangat mendesak untuk dihentikan karena dinilai tidak mengedepankan prinsip kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa masyarakat setempat sedang mempersiapkan perayaan Natal, namun justru mengalami ketakutan dan pengungsian akibat operasi tersebut.

Menurutnya, akibat penyisiran dan operasi keamanan, warga masyarakat Distrik Gearek dan Distrik Pasir Putih terpaksa mengungsi ke hutan sejak tanggal 10 hingga 14 Desember, dan hingga saat ini belum kembali ke rumah masing-masing. Bahkan, belum ada satu pun warga yang tiba sebagai pengungsi di ibu kota Kabupaten Nduga, Kenyam.

“Seharusnya dalam setiap operasi, aparat TNI–Polri mengutamakan aspek kemanusiaan. Warga masyarakat yang tidak tahu-menahu justru menjadi sasaran. Apa kesalahan masyarakat di daerah itu? Distrik Gearek selama ini tidak memiliki gangguan keamanan,” tegas Nikolaus.

Ia menekankan bahwa bulan Desember adalah bulan suci Natal yang dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia, termasuk masyarakat di Distrik Gearek dan Distrik Pasir Putih. Oleh karena itu, ia meminta agar perayaan Natal dapat berlangsung tanpa intimidasi, tanpa perang, dan tanpa penyisiran oleh aparat non organik.

Nikolaus Heluka juga menyoroti dampak psikologis yang dialami warga akibat operasi tersebut. Ia menyebut masyarakat mengalami trauma berat, bahkan sebagian warga dilaporkan hilang di hutan dan belum kembali hingga saat ini.

“Atas dasar itu, kami meminta agar segera menghentikan kekerasan, menghentikan militerisasi di wilayah Gearek, serta menghentikan penyisiran dan pemboman oleh pasukan non organik,” ujarnya.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan setempat, Nikolaus menyatakan kekecewaan dan kemarahannya atas situasi yang terus berulang setiap bulan Desember, yang selalu diwarnai tangisan dan pengungsian masyarakat Nduga.

Ia secara tegas meminta kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Panglima TNI, Kapolri, serta Pangdam Papua untuk menghentikan pendoropan militer TNI–Polri di Tanah Papua, khususnya di Tanah Ndugama. Menurutnya, penambahan pasukan justru memperparah persoalan dan menambah penderitaan warga sipil.

“Setiap daerah rawan konflik harus mengedepankan keselamatan warga sipil dan menghormati hak hidup masyarakat. Tidak boleh ada tindakan sembrono yang menyerang warga,” tegasnya.

Nikolaus juga menegaskan bahwa konflik antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata merupakan konflik antar kombatan, sehingga keselamatan warga sipil harus dilindungi sepenuhnya.

“Kami sebagai anggota DPRK dari daerah pemilihan itu dengan tegas menyampaikan: hentikan penyerangan terhadap warga masyarakat Distrik Gearek. Masyarakat di daerah itu hidup aman. Bulan Desember adalah bulan damai, bulan Natal, bukan bulan air mata dan pengungsian bagi masyarakat Tanah Ndugama,” tutup Nikolaus Heluka.


Sumber : Kaki Abu

Editor : Redaksi Olemah

Website : www.olemah.com

Diterbitkan : 14 Desember 2025

Posting Komentar

0 Komentar