Pemerintah Jayawijaya tidak hanya membuka ruang dialog, tetapi juga memfasilitasi pertemuan resmi dengan menyediakan aula pertemuan, serta menyambut para pencaker dengan sikap ramah dan terbuka.
“Kami merasa dihargai. Pemerintah tidak memandang kami sebagai lawan atau musuh, tapi sebagai anak-anak Papua yang datang membawa harapan. Ini contoh baik untuk seluruh kabupaten di Papua Pegunungan,” ujar salah satu perwakilan pencaker.
Tiga Kali Aspirasi Diterima Tanpa Aksi Jalanan
Sejak masa pembukaan CPNS 2024, para pencaker Jayawijaya telah tiga kali menyampaikan aspirasi secara damai dan semuanya diterima dengan baik. Hingga kini, proses tetap berjalan secara dialogis tanpa adanya aksi demonstrasi, blokade jalan, maupun kericuhan.
“Pimpinan memang sudah berganti, tapi gaya pelayanan dan keterbukaan terhadap aspirasi tetap sama. Ini yang kami hargai dan perlu ditiru daerah lain,” tambahnya.
Pesan untuk Pemerintah Papua Pegunungan
Dalam pernyataannya, para pencaker Jayawijaya berharap agar kabupaten lain di wilayah Papua Pegunungan dapat mencontoh pendekatan humanis yang dilakukan oleh pemerintah Jayawijaya.
“Kami bukan orang asing di negeri ini. Kami hanya anak-anak Papua yang sedang berjuang mencari tempat dalam sistem. Jangan anggap kami ancaman. Buka ruang seperti yang dilakukan Jayawijaya,” seru mereka penuh harap.
Stabilitas Sosial Tercipta karena Pendekatan Dialog
Langkah Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang lebih memilih mendengar dan berdialog telah berdampak langsung pada stabilitas sosial di daerah tersebut. Pemerintah dianggap tidak hanya menyelesaikan persoalan administratif, tetapi juga menjaga kepercayaan dan rasa hormat di tengah masyarakat pencari kerja.
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 01Juli 2025
0 Komentar