Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Jet Tempur dan Helikopter AS Jatuh Berselang 30 Menit di Laut China Selatan, Seluruh Awak Selamat

JAKARTA, Olemah.com — Dua pesawat militer Amerika Serikat (AS), yakni jet tempur F/A-18F Super Hornet dan helikopter MH-60R Sea Hawk, dilaporkan jatuh di Laut China Selatan dalam selang waktu hanya 30 menit pada Minggu (26/10/2025).

Meski insiden tersebut menimbulkan kehebohan, seluruh awak berhasil diselamatkan. Tiga kru helikopter dan dua penerbang jet tempur dilaporkan dalam kondisi aman dan stabil, setelah berhasil melontarkan diri dari pesawat sebelum jatuh.

“Kelima personel angkatan laut dalam kondisi aman dan stabil,” ujar Angkatan Laut AS dalam pernyataan resmi yang dikutip dari ABC News, Senin (27/10/2025).

Penyebab pasti kecelakaan ganda ini masih dalam penyelidikan oleh komando Armada Pasifik AS.

Berbasis di Kapal Induk USS Nimitz

Kedua pesawat diketahui berbasis di kapal induk USS Nimitz (CVN-68), yang saat ini tengah dalam perjalanan kembali ke Washington setelah menyelesaikan misi panjang di Timur Tengah.

USS Nimitz merupakan salah satu kapal induk tertua di dunia, yang telah bertugas sejak 1975 dan kini memasuki masa akhir pengabdiannya setelah 50 tahun beroperasi.

Selama masa tugasnya, kapal ini telah terlibat dalam sejumlah operasi besar, termasuk Perang Teluk, Perang Irak, hingga berbagai misi keamanan maritim di kawasan Timur Tengah dan Indo-Pasifik.

Serangkaian Insiden di Armada Kapal Induk AS

Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden penerbangan di atas kapal induk AS dalam dua tahun terakhir.

Pada Desember 2024, kapal penjelajah USS Gettysburg secara tidak sengaja menembak jatuh jet F/A-18 dari kapal induk USS Harry S. Truman.

Kemudian pada April 2025, jet F/A-18 lainnya jatuh ke Laut Merah setelah terlepas dari dek hanggar Truman.

Selanjutnya pada Mei 2025, jet serupa juga terjatuh ke laut setelah gagal mengaitkan kabel penahan pendaratan.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam seluruh insiden tersebut, hasil investigasi resmi Angkatan Laut AS masih belum dipublikasikan hingga saat ini.

Dampak dan Respons

Insiden terbaru ini kembali menyoroti tingkat kesiapan operasional armada udara AS di wilayah Indo-Pasifik, terutama di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, kawasan yang diklaim secara sepihak oleh China dan menjadi titik strategis pertahanan AS di Asia.

Pihak militer AS memastikan bahwa tidak ada indikasi keterlibatan pihak asing dalam kecelakaan tersebut, dan operasi penyelamatan berhasil dilakukan tanpa hambatan.


Sumber : KOMPAS.com 

Editor : Redaksi Olemah

Website : www.olemah.com

Diterbitkan : 27 Oktober 2025

Posting Komentar

0 Komentar