Komitmen dan dedikasi lembaga ini kembali terlihat saat para siswa tampil luar biasa dalam acara Peresmian Gedung Sekolah se-Yahukimo pada 11 Juni 2025. Mereka menunjukkan kemampuannya berbicara dalam tiga bahasa — Inggris, Indonesia, dan Bahasa Yali — di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Yahukimo, serta para tamu undangan dari berbagai instansi.
Dalam wawancara usai acara, Direktur Sekolah SD, SMP, dan SMK Hubutangen, Bapak Vithen Benyamin Edomans, menyampaikan rasa syukur dan keyakinannya bahwa anak-anak Papua, meskipun berasal dari wilayah yang sangat terpencil, mampu meraih kesuksesan.
“Kami jauh di pedalaman, tetapi kami percaya bahwa anak-anak Papua bisa sukses. Kuncinya adalah takut akan Tuhan,” ujar Edomans.
Ia menjelaskan bahwa proses pendidikan di lembaga ini selalu dimulai dengan doa dan pembinaan spiritual. Khusus bagi siswa yang tinggal di asrama, pendekatan pendidikan juga diarahkan pada pembentukan karakter, kedisiplinan, dan semangat belajar yang tinggi.
“Kami mendidik mereka di asrama dengan pendekatan rohani dan disiplin belajar. Hasilnya, mereka bisa bersaing dan berhasil,” lanjutnya.
Namun, di balik prestasi yang dicapai, terdapat tantangan besar yang harus dihadapi. Infrastruktur dan fasilitas pendidikan masih sangat minim. Gedung sekolah banyak yang tidak layak pakai, sarana belajar terbatas, dan akses jalan yang sulit menjadikan perjuangan pendidikan di daerah ini semakin berat.
Oleh karena itu, pihak sekolah mengajak semua pihak, terutama pemerintah daerah dan pusat, untuk turut andil dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah pedalaman.
“Kami mengajak pemerintah untuk menyediakan gedung yang layak, ruang belajar yang baik, serta tempat tinggal yang aman dan sehat bagi siswa,” tegas Edomans.
Meski demikian, semangat para guru dan siswa tidak pernah surut. Sekolah Hubutangen saat ini telah memiliki akses listrik menggunakan genset, internet tarling, serta perangkat komputer yang dimanfaatkan untuk mendukung proses belajar mengajar.
“Kami punya internet, listrik lewat genset, dan lem komputer. Walaupun kami jauh, kami tetap semangat mendidik anak-anak Papua,” ungkapnya.
Direktur sekolah juga menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pendidikan yang adil dan setara, terutama di wilayah pegunungan.
“Anak-anak kami dari SD, SMP, hingga SMK masih tinggal di kampung. Mereka turun gunung untuk belajar di sekolah keperawatan. Dukungan dari pemerintah akan sangat menolong,” ujarnya menutup wawancara.
Sekolah Keperawatan Hubutangen kini menjadi simbol harapan baru pendidikan di Papua Pegunungan. Dengan semangat, ketekunan, dan iman yang teguh, mereka membuktikan bahwa anak-anak Papua dari pelosok pun mampu meraih masa depan yang cerah.
Reporter : Kaki Abu
Editor : Redaksi Olemah
Sumber : Pendidikan
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 16 Juni 2025
0 Komentar