Meta, perusahaan induk Facebook, mengakui bahwa insiden ini disebabkan oleh kesalahan teknis internal dan saat ini tengah berupaya memperbaikinya.
“Kami menyadari ada kesalahan teknis yang memengaruhi sejumlah Grup Facebook. Kami sedang memperbaiki masalah ini,” ujar Meta melalui pernyataan email kepada TechCrunch.
Nama Grup Diubah Menjadi “Group title pending”
Beberapa grup yang telah dipulihkan muncul kembali dengan nama yang berubah menjadi "Group title pending". Sayangnya, perubahan ini dianggap sebagai pergantian nama oleh sistem Facebook, sehingga tidak bisa diganti lagi selama 28 hari.
Pencarian cepat di Facebook dengan kata kunci tersebut memperlihatkan ribuan grup mengalami hal yang sama.
Meta Diduga Gunakan AI Moderasi Otomatis Tanpa Kendali
Insiden ini muncul di tengah laporan yang menyebut bahwa Meta semakin mengandalkan moderasi berbasis AI dalam menilai risiko konten. Banyak admin grup mengaku mendapatkan notifikasi bahwa grup mereka melanggar standar komunitas, bahkan ada yang dituduh mendukung terorisme atau mengandung konten dewasa — tanpa bukti yang jelas.
Beberapa admin bahkan terkunci dari akun pribadi mereka.
Muncul Petisi “Hold Meta Accountable”
Sebagai respons atas kejadian ini, sebuah petisi online di Change.org berjudul "Hold Meta Accountable" telah ditandatangani hampir 14.000 orang. Mereka menuntut Meta untuk:
• Memperbaiki sistem moderasi AI yang tidak akurat
• Menyediakan proses banding yang jelas dan adil
• Menyediakan dukungan manusia, bukan hanya otomatisasi
“Banyak penangguhan ini tampak seperti false flag yang dipicu sistem AI Meta,” tulis penggagas petisi.
Spekulasi & Tuduhan Bermunculan
Karena minimnya penjelasan resmi, berbagai teori dan tuduhan bermunculan. Beberapa pengguna menduga bahwa grup yang berhaluan pro-Palestina, LGBTQ+, MAGA, bahkan anti-Trump menjadi target. Ada juga yang menyebut bahwa jaringan bot digunakan untuk melaporkan grup secara massal agar tersuspensi otomatis oleh sistem AI.
Bukan Insiden Pertama
Meta bukan pertama kalinya menghadapi gelombang penghapusan massal. Beberapa kasus sebelumnya:
• Juni 2025: Ribuan akun Instagram Korea Selatan tiba-tiba ditangguhkan
• Februari 2024: Ribuan akun Facebook diretas via celah keamanan Oculus
• 2021–2018: Penghapusan massal terkait hoaks pemilu, vaksin COVID, dan spam politik
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 25 Juni 2025
0 Komentar