Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Wakil Ketua Komisi I DPR Papua Pegunungan Kritik Keras Pernyataan Wali Kota Jayapura Soal Aksi Demo dan Orang Gunung

 

Wamena, Olemah.com — Pernyataan kontroversial Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, yang menyebut aksi demo dan palang jalan di Kota Jayapura dilakukan oleh "orang gunung" menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Wakil Ketua Komisi I DPR Papua Pegunungan, Samuel Wetapo, SH, yang menilai pernyataan tersebut bernada diskriminatif dan berpotensi memecah persatuan masyarakat Papua.

Samuel Wetapo menilai pernyataan Abisai Rollo tidak pantas keluar dari seorang pemimpin daerah. "Seorang wali kota tidak boleh membedakan antara anak bangsa. Apalagi memisahkan orang gunung dan orang pantai. Itu sangat disayangkan. Sebagai pemimpin, Bapak Abisai Rollo seharusnya menjadi perekat, bukan pemecah," tegas Wetapo dalam pernyataannya, Senin (17/6/2025) di Wamena.

Ia mendesak agar Wali Kota Jayapura segera mengklarifikasi pernyataan tersebut secara resmi dalam waktu 1x24 jam melalui konferensi pers. Jika tidak, menurut Wetapo, masyarakat Lapago dan Meepago dari dua provinsi pemekaran siap melakukan aksi turun ke jalan dan menduduki Kantor Wali Kota Jayapura.

"Kalau tidak ada klarifikasi resmi, kami akan mobilisasi massa. Jangan pikir kami diam. Kami orang gunung punya harga diri, punya andil besar membangun Jayapura," ujar Wetapo dengan nada tegas.

Menurutnya, masyarakat dari wilayah pegunungan telah memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan di Jayapura — mulai dari infrastruktur seperti Kantor Gubernur Papua, Stadion Lukas Enembe, perpanjangan Bandara Sentani, hingga Jembatan Merah yang menghubungkan kawasan penting di kota tersebut.

“Bapak bicara seenaknya. Tapi lupa, orang gununglah yang ajarkan politik, yang bangun Jayapura hingga jadi seperti sekarang. Anda bisa duduk di kursi wali kota itu juga karena suara kami,” lanjut Wetapo.

Ia juga menyinggung soal dominasi jabatan publik di Jayapura yang banyak diisi oleh non-OAP (Orang Asli Papua) serta kurangnya keberpihakan pemimpin adat terhadap masyarakat asli suku-suku Tabi. Menurut Wetapo, Abisai Rollo selaku kepala suku dan wali kota seharusnya lebih berpihak dan membela hak-hak dasar masyarakat adat.

“Kami ini satu bangsa, satu ras. Hitam kulit, keriting rambut. Jangan pecah belah Papua karena ego kekuasaan. Kami minta pertanggungjawaban moral dan politik dari Abisai Rollo,” tutup Wetapo.

Reporter         : Kaki Abu

Editor : Redaksi Olemah

Sumber       : DPRP.Pegunungan

Website         : www.olemah.com

Diterbitkan : 118 Juni 2025



Posting Komentar

0 Komentar