Perayaan yang penuh sukacita ini mengangkat tema: “Yesus Kristus Membebaskan dan Mempersatukan”, serta sub tema: “Sebagai umat Tuhan yang percaya dan mengalami anugerah Tuhan, kita diajak untuk mensyukuri perayaan satu abad peradaban nubuat I.S. Kijne dan HUT ke-69 GKI di Tanah Papua serta HUT ke-6 Gedung Gereja Metanoia Dekai Yahukimo.”
Ibadah syukur dipimpin oleh Majelis Jemaat Metanoia dan diawali dengan panggilan beribadah yang mengingatkan jemaat akan kasih Allah yang telah mengubah sejarah Papua.
“Dahulu, menyebut Papua sama dengan menyebut negeri Iblis. Namun karena kasih-Nya, Allah telah datang dan melawat Papua melalui hadirnya Otto dan Geissler serta para utusan Allah,” ujar Majelis dalam pembukaan ibadah.
Perayaan tersebut juga menjadi momentum refleksi bagi seluruh jemaat bahwa terang Injil pertama kali menyala di Tanah Papua pada 5 Februari 1855, dan pada 26 Oktober 1956, Tuhan menetapkan hari lahirnya Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKI).
“Allah sang penguasa sejarah dan waktu telah menetapkan hari itu sebagai tonggak kebangunan iman di Tanah Papua,” lanjut Majelis.
Kini, di tahun 2025 yang disebut sebagai Tahun Kesehatian, jemaat diajak untuk terus berpihak pada keadilan dan kebenaran, sesuai pesan Kepala GKI di Tanah Papua agar gereja menjadi terang di tengah dunia.
Jemaat pun menegaskan, “Kami bersukacita dan bersyukur kepada-Nya. Tuhanlah Sang Kepala Gereja yang memimpin perjalanan GKI di Tanah Papua — baik dahulu, kini, dan sampai selamanya.”
Perayaan ini menjadi simbol kebersamaan dan iman yang kokoh bagi umat Tuhan di Tanah Papua, khususnya bagi Jemaat Metanoia Dekai, yang terus meneguhkan komitmen pelayanan di tengah masyarakat pegunungan.
Sumber : Kaki Abu
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 26 Oktober 2025

0 Komentar