Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Profil Kota Jayapura Tahun 2025: Pusat Pembangunan di Ujung Timur Indonesia

Profil Kota Jayapura Tahun 2025

JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kota Jayapura, ibu kota Provinsi Papua, merupakan salah satu kota penting di Indonesia bagian timur. Pada tahun 2025, kota ini terus berkembang sebagai pusat administrasi, ekonomi, dan pariwisata dengan potensi alam yang kaya dan masyarakat yang multikultural. Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kota Jayapura Dalam Angka 2025", berikut adalah profil lengkap kota ini, mencakup aspek geografi, pemerintahan, penduduk, ekonomi, dan sektor-sektor pendukung lainnya.

Secara astronomis, Kota Jayapura terletak antara 137°27'-141°41' Bujur Timur dan 1°27'-3°49' Lintang Selatan. Luas wilayahnya mencapai 835,48 km², yang terbagi menjadi lima distrik: Muara Tami (438,02 km² atau 52,43% dari total luas), Abepura (245,85 km²), Heram (40,64 km²), Jayapura Selatan (43,86 km²), dan Jayapura Utara (67,11 km²). Distrik Muara Tami menjadi yang terluas, sementara Heram adalah yang terkecil.

Kota ini berbatasan dengan Samudera Pasifik di utara, Papua Nugini di timur, Kabupaten Keerom di selatan, dan Kabupaten Jayapura di barat. Topografinya bervariasi, dengan ketinggian wilayah dari 10 mdpl (Abepura) hingga 500 mdpl (Jayapura Utara). Iklim tropis mendominasi, dengan suhu rata-rata bulanan sekitar 28°C, kelembaban 85-90%, dan curah hujan tahunan mencapai 2.163,2 mm pada 2024. Jumlah hari hujan sebanyak 289 hari, dengan puncak pada musim hujan.

Wilayah administrasi Kota Jayapura terdiri dari 5 distrik, 14 kampung, dan 25 kelurahan. Distrik Abepura memiliki jumlah kampung/kelurahan terbanyak (11), sementara Heram paling sedikit (5). Pegawai Negeri Sipil (PNS) otonom berjumlah 4.769 orang pada akhir 2023, dengan mayoritas lulusan S1 (2.433 orang) dan berada di golongan III (51,01%). Pendapatan daerah tahun 2023 mencapai Rp269,65 miliar, dengan belanja langsung Rp28,55 miliar. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memiliki 35 anggota, didominasi partai Golkar (6 kursi).

Proyeksi penduduk tahun 2025 mencapai sekitar 426.110 jiwa, dengan laju pertumbuhan 1,39% per tahun (2023-2024). Distribusi penduduk terbesar di Distrik Abepura (30,84%), dengan kepadatan rata-rata 437 jiwa/km². Rasio jenis kelamin 113,43 (lebih banyak laki-laki). Penduduk usia kerja (15+ tahun) sekitar 297.417 jiwa, dengan 134.206 jiwa bekerja dan tingkat pengangguran terbuka 14.432 jiwa. Sektor pekerjaan utama adalah karyawan/pegawai.

Pendidikan: Tahun ajaran 2024/2025, terdapat 68 TK, 98 SD, 39 SMP, 25 SMA, dan 15 SMK. Rasio guru-murid SD 1:11, SMP 1:17, SMA 1:15, SMK 1:10. APM SD 96,85%, APK SMA/SMK 110,9%. Kesehatan: 8 rumah sakit, 14 puskesmas, 18 klinik pratama, dan 219 posyandu. Tenaga kesehatan: 46 dokter, 13 dokter gigi, 167 perawat. Kemiskinan: Garis kemiskinan Rp1.147.265/kapita/bulan, penduduk miskin 10,5% (32.790 jiwa). Agama: Penduduk mayoritas Kristen Protestan dan Katolik, dengan 224 masjid, 376 gereja Protestan, 36 gereja Katolik.

Luas panen sayuran 2024: 226 ha, produksi 88.707 kuintal (terbesar kubis 8.203 kuintal). Buah-buahan: Mangga 14.463 kuintal, pepaya 8.018 kuintal. Tanaman biofarmaka: Luas 31.223 m² jahe, produksi 78.590 kg. Tanaman hias: Luas 2.559 m² melati, produksi 6.525 tangkai. Perikanan: 3.099 alat tangkap, produksi 58.891 ton (mayoritas laut 45.085 ton). Konsumsi ikan 44,37 kg/kapita.

Pelanggan listrik PLN 119.234 rumah tangga, distribusi 491.136.434 kWh. Pelanggan air bersih 23.794, distribusi 8.949.158 m³ (nilai Rp59,05 miliar).

Hotel 78, rumah makan 503, kafe 89. Wisatawan 60.381 domestik, 50.881 mancanegara. Sarana hiburan: 53 karaoke, 14 kolam renang.

Panjang jalan 550,91 km (aspal 267,72 km). Kendaraan diuji: 5.602 unit. Kantor pos pembantu 9. Media massa: 25 (cetak/online/TV/radio). Semua desa/kelurahan terjangkau sinyal 5G/4G.

Koperasi aktif 87. ATM 340 unit. Aset bank Rp30,75 triliun, simpanan Rp16,61 triliun, kredit Rp12,92 triliun. IHK umum 105,66 (inflasi tahunan 5,66%).

Pengeluaran per kapita/bulan Rp1.919.800 (41% makanan, 59% non-makanan). Golongan rendah (kurang dari Rp150.000) minim.

Sarana perdagangan: 25 pasar, 25 minimarket, 13 pertokoan, 27 restoran.

PDRB harga berlaku 2024 Rp39,81 triliun (konstruksi 23,7%, perdagangan 18,79%). PDRB harga konstan Rp25,66 triliun, pertumbuhan 3,56%. PDRB per kapita Rp93,42 juta.

Penduduk Kota Jayapura 420,58 ribu (terbesar di Papua). IPM 81,98 (tertinggi). Penduduk miskin 33,84 ribu (kedua tertinggi). Pertumbuhan PDRB 2,15% (rata-rata).

Kota Jayapura terus maju dengan tantangan infrastruktur dan kemiskinan, namun potensi pariwisata dan sumber daya alam menjanjikan masa depan cerah. (bps)

Posting Komentar

0 Komentar