Jakarta, Olemah.com – Sebuah serangan drone Israel kembali menelan korban jiwa di Lebanon selatan pada Rabu (2/10). Serangan yang menghantam sebuah mobil di Desa Kafra itu menewaskan satu orang dan melukai lima lainnya, menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon.
Hingga kini, identitas korban yang tewas belum dipastikan. Peristiwa ini kembali menambah daftar panjang korban sipil di tengah konflik berkepanjangan antara Israel dan Hizbullah yang kian memicu kekhawatiran global.
Sebelumnya, serangan paling mematikan terjadi pada 21 September lalu di Kota Bint Jbeil, Lebanon selatan. Serangan itu menewaskan lima orang, termasuk tiga anak-anak. Atas insiden tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penyelidikan independen karena diduga melanggar hukum humaniter internasional.
Latar Belakang Konflik
Konflik Israel–Hizbullah kembali memanas sejak Oktober 2023, setelah Hizbullah meluncurkan serangan roket sehari pasca serangan besar Hamas ke Israel selatan. Israel membalas dengan rentetan artileri dan serangan udara, yang kemudian berkembang menjadi perang terbuka pada September 2024.
Menurut laporan Bank Dunia, perang tersebut telah menewaskan lebih dari 4.000 orang di Lebanon, termasuk ratusan warga sipil, serta menimbulkan kerugian ekonomi mencapai 11 miliar dolar AS. Sementara itu, di pihak Israel, sebanyak 127 orang meninggal dunia, sebagian besar dari mereka adalah tentara.
Tekanan Internasional
Situasi yang terus memanas menegaskan rapuhnya kondisi gencatan senjata di perbatasan utara Israel. Dengan korban sipil yang terus berjatuhan, tekanan internasional semakin kuat agar kedua belah pihak segera mencari jalan keluar politik.
Pengamat menilai tanpa adanya intervensi diplomatik yang serius, konflik berpotensi kembali melebar dan menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih parah.
Sumber : JawaPos.com
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 03 Oktober 2025
0 Komentar