Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

PM Denmark Peringatkan Rusia Luncurkan "Perang Hibrida" ke Negara-Negara NATO

Jakarta, Olemah.com – Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, memperingatkan bahwa Rusia telah melancarkan apa yang ia sebut sebagai "perang hibrida" terhadap negara-negara anggota NATO. Peringatan itu disampaikan saat menyambut para pemimpin politik Uni Eropa dalam pertemuan puncak di negaranya, Kamis (2/10/2025).

Pertemuan tersebut membahas rencana mempersenjatai kembali Eropa untuk menghadapi agresi Rusia, terutama setelah serangkaian insiden pelanggaran wilayah udara negara NATO.

Frederiksen menegaskan bahwa ancaman Rusia bukan lagi sebatas konflik konvensional, melainkan bentuk perang modern yang lebih kompleks. “Saya harap semua orang menyadari sekarang bahwa ada perang hibrida. Suatu hari perang terjadi di Polandia, di hari lain di Denmark, dan minggu depan mungkin kita akan melihat sabotase atau drone beterbangan di negara lain,” ujarnya.

Laporan Serangan dan Sabotase

Di tengah berlangsungnya pertemuan, laporan baru muncul terkait dugaan sabotase oleh Rusia. Pasukan khusus Jerman baru-baru ini menyerbu kapal kargo Scanlark di Terusan Kiel dan menahan lima warga negara Rusia. Kapal tersebut diduga digunakan untuk meluncurkan drone mata-mata.

Selain itu, otoritas Polandia menangkap seorang kurir intelijen Rusia yang diduga menyiapkan serangan pesawat tak berawak. Sementara itu, Prancis juga melakukan operasi terhadap kapal tanker Borocay yang diduga bagian dari “armada bayangan” Rusia yang beroperasi di Eropa.

Apa Itu Perang Hibrida?

Perang hibrida adalah bentuk konflik modern yang menggabungkan strategi militer dan non-militer. Taktik ini memadukan perang konvensional, operasi gerilya, serangan siber, hingga disinformasi dan propaganda.

Dengan tingkat ambiguitas yang tinggi, perang hibrida sering kali sulit dibedakan antara kondisi damai dan perang terbuka. Meski berbiaya rendah, dampaknya bisa sangat besar karena mampu menciptakan instabilitas politik dan sosial.

Respons Eropa dan NATO

Kehadiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan puncak ini menambah sorotan internasional. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, NATO dan Uni Eropa semakin terseret dalam eskalasi konflik.

Bank Dunia mencatat, perang Rusia-Ukraina telah menimbulkan kerugian ekonomi besar di kawasan, sementara Rusia menuding NATO ikut berperang dengan memberi dukungan senjata kepada Ukraina.

Meski Rusia membantah semua tuduhan sabotase dan menyebutnya sebagai propaganda Barat, serangkaian insiden terbaru memperkuat kekhawatiran bahwa konflik di Eropa bisa meluas lebih jauh.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM  

Editor : Redaksi Olemah

Website      : www.olemah.com

Diterbitkan : 03 Oktober 2025

Posting Komentar

0 Komentar