Program ini akan berlangsung selama periode 2025–2026 dan menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan kompetensi dan pengalaman kerja generasi muda.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa tahap awal program ini akan menampung 20.000 peserta, dan berpotensi meningkat hingga 100.000 peserta dalam dua tahun mendatang.
“Pemerintah mengalokasikan Rp1,37 triliun untuk program magang nasional bagi lulusan universitas. Target awal 20.000 peserta, tapi bisa meningkat bertahap hingga 100.000,” kata Purbaya saat rapat bersama Komisi IV DPD RI di Senayan, Jakarta, Senin (3 November 2025).
Rincian Anggaran dan Pelaksanaan Program
Menurut paparan Purbaya, Rp300 miliar akan digunakan untuk fase uji coba sepanjang Oktober–Desember 2025, dengan durasi 2,5 bulan,
sementara Rp1,06 triliun akan disalurkan pada tahun 2026 untuk pelaksanaan penuh selama 3,5 bulan.
Setiap peserta magang akan menerima tunjangan bulanan setara Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) — dengan rata-rata Rp3,8 juta per bulan.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menambahkan, program ini merupakan bagian dari stimulus ekonomi nasional untuk mengatasi pengangguran pascasarjana dan memperluas lapangan kerja produktif.
“Program ini memberikan pengalaman kerja nyata di lingkungan profesional dan meningkatkan daya saing lulusan perguruan tinggi,” jelas Yassierli.
Penempatan di Swasta dan Instansi Pemerintah
Program ini tidak hanya melibatkan perusahaan swasta, tetapi juga membuka penempatan di kementerian, lembaga, dan institusi pemerintah di seluruh Indonesia.
Jadwal pendaftaran dan seleksi telah disusun sebagai berikut:
1. Pendaftaran perusahaan & proposal program: 1–14 Oktober 2025
2. Pendaftaran peserta magang: 7–15 Oktober 2025
3. Seleksi & pengumuman peserta: 16–18 Oktober 2025
4. Pelaksanaan magang: 20 Oktober 2025 – 19 April 2026
Selama program berlangsung, peserta magang akan menerima tunjangan langsung dari pemerintah melalui bank-bank BUMN (BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BSI).
Selain itu, peserta juga terlindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan (JKK & JKM) serta mendapat sertifikat resmi penyelesaian program dari lembaga penyelenggara.
Dorong Regenerasi Profesional Muda
Program ini diharapkan menjadi langkah strategis pemerintah dalam memperkuat SDM unggul dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami ingin memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh lulusan muda agar siap menghadapi dunia kerja dan berkontribusi nyata untuk Indonesia,” tutup Purbaya.
Sumber : Tempo.co
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 03 November 2025
.jpeg)
0 Komentar