Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Inilah Kronologi Kerusuhan Akibat Isu Penculikan Anak di Wamena


2 orang pria yang mengaku sebagai penjual bahan makanan diketahui datang dan menawarkan barang jualan ke kios di kampung tersebut. Namun masyarakat setempat menuduh 2 pria tersebut akan melakukan aksi penculikan anak kecil, sehingga masyarakat setempat mengerumuni kedua pria di depan kios.

Selanjutnya personel Polres Jayawijaya yang dipimpin oleh Kabag Ops Kompol F. D. Tamaela mendatangi lokasi perkara guna memediasi masyarakat yang berkerumun. Masyarakat menuntut agar pelaku dihakimi ditempat dan menolak untuk melakukan mediasi di Mapolres Jayawijaya.

Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman Napitupulu  tiba di tempat perkara pada pukul 13.00 WIT dan memberikan arahan kepada masyarakat dengan mengajak menyelesaikan masalahan dengan tenang hati dan kepala dingin serta tanpa ada emosi.



Menanggapi hal tersebut, keluarga korban atas nama  Watius Wakerkwa menyatakan alasan pihaknya menangkap 2 pria yang dituding penculik anak itu diantaranya sikap mencurigakan dari kedua pria yang mengaku sedang mengantar barang ke salah satu kios di Kampung Yomaima, sehingga keluarga bersama masyarakat mengamankan kendaraan dan 2 orang tersebut.

Kapolres kemudian mengajak keluarga bersama masyarakat untuk mencari kebenaran informasi dan tidak menyikapi isu ini dengan sikap dengan emosi. Pihaknya kemudian mengajak keluarga dan masyarakat untuk mempersilahkan kepolisian menangani kasus ini hingga informasi sebenarnya dapat diketahui dan dipahami bersama.

Ia menyatakan isu penculikan anak sehingga mencurigai orang yang tidak dikenal sudah berkembang pesat di Wamena. Namun untuk menghindari provokasi yang malah menimbulkan korban, ia mengajak semua pihak untuk melihat dengan hati yang jernih.

Pukul 13.33 WIT, pihaknya terus mengajak keluarga dan massa bersama dengan kepolisian menuju Mapolres. Kepolisian kemudian membawa 2 tertuduh ke Mapolres dengan kendaraan Resmob Polres Jayawijaya.

Massa yang menolak upaya kepolisian tersebut kemudian melakukan aksi pelemparan kepada petugas dilapangan hingga mengakibatkan 2 unit kendaraan rusak akibat lemparan batu.

Massa yang terprovokasi melakukan aksi rusuh di 3 titik yakni perempatan Pasar Sinakma, perempatan pasar Sinakma arah Sungai We dan pertigaan Sinakma arah Jl Irian yang berdekatan dengan Kantor Kampung Lantipo.

Anggota Polres Jayawijaya memberikan tembakan peringatan dan tembakan flash ball atau gas air mata untuk memukul mundur massa.  

Masyarakat terus saja melakukan pelemparan. Sehingga personel yang diback up oleh BKO Brimob kemudian memukul mundur massa dengan menggunakan tembakan peringatan berupa gas air mata dan peluru tajam, hingga massa yang masih berkumpul membubarkan diri.


Pukul 13. 45 WIT, Massa berusaha membakar Ruko di Sinakma Jl. Trans Kimbim. Total ada 8 ruko yang dibakar. Namun, berhasil dipadamkan dengan penjagaan personel BKO Kodim 1702 Jayawijaya yang tiba di lokasi kejadian untuk menenangkan situasi.

Aparat TNI/Polri yang dipimpin oleh Dandim 1702/Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman Napitupulu, Kapolres Lanny Jaya AKBP Usman Nasatekay dan Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi terus berupaya untuk menenangkan massa serta terus berkoordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat agar situasi dapat ditenangkan.

Pukul 16.47 WIT, 4 orang dari massa rusuh terkena tembakan. 2 orang terkena tembakan di dada dan 2 terkena tembakan di kepala. 1 orang perusuh juga dilaporkan meninggal dunia. Mereka dievakuasi menuju RSUD Wamena.

Pukul 18.05 WIT, massa yang bertahan selanjutnya melakukan pemalangan di kawasan sekitar Sinakma yakni di Jalan Irian, Jalan Sinakma menuju Tiom, Lanny Jaya, Jalan di Elekma ke arah Napua dan Jalan ke arah Honai Lama.

Sementara itu, aparat juga melakukan blokade di tiga arah Sinakma dan juga ruas jalan menuju Kota Wamena, tepatnya di Jalan Irian Atas. Tujuannya agar kerusuhan itu tidak merembet ke dalam kota.

Seriusi Kasus Kerusuhan

Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan pihaknya saat ini tengah menangani kasus kerusuhan yang berawal dari adanya isu terkait penculikan anak yang hingga kini belum jelas informasinya.

“Untuk kasus ini akan kami selidiki penyebab awal dan siapa saja dalangnya hingga membuat kericuhan, kami juga saat ini masih berupaya menenangkan massa. Untuk kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini akan kami dalami,” ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini Personel Polres Jayawijaya bersama BKO Brimob yang dibantu personel BKO Kodim 1702 Jayawijaya masih berjaga di tempat kejadian perkara (TKP).

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya suatu informasi apalagi menyebarkan isu yang belum pasti kebenarannya karena hal itu bisa berdampak kepada masyarakat luas dan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri serta orang lain. (Albert Batlayeri)


Posting Komentar

0 Komentar