Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Pakistan Siap Buka Akses Nuklir untuk Arab Saudi Tantang Dominasi Israel di Timur Tengah

Islamabad, Olemah.com – Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, menyatakan bahwa program nuklir negaranya “akan disediakan” bagi Arab Saudi dan negara-negara Muslim lainnya jika diperlukan, berdasarkan pakta pertahanan baru yang ditandatangani Pakistan dengan Riyadh. Pernyataan ini dipandang berpotensi mengubah dinamika geopolitik Timur Tengah dengan menantang monopoli senjata nuklir Israel di kawasan tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Asif dalam wawancara dengan Geo TV pada Kamis malam (18/9/2025). Ia menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan “pencegahan yang diperoleh Pakistan dari senjata nuklir” dapat diakses oleh Arab Saudi melalui perjanjian pertahanan yang baru saja diteken.

“Izinkan saya menjelaskan satu hal tentang kemampuan nuklir Pakistan: kemampuan itu sudah ada sejak lama ketika kami melakukan uji coba. Sejak itu, kami memiliki pasukan yang dilatih untuk medan perang,” kata Asif. “Apa yang kami miliki, dan kemampuan yang kami miliki, akan tersedia untuk (Arab Saudi) sesuai dengan perjanjian ini,” tambahnya.

Pakta pertahanan Pakistan–Arab Saudi tersebut diteken pada Rabu (17/9/2025). Dalam perjanjian itu, kedua negara sepakat bahwa serangan terhadap salah satu pihak akan dianggap sebagai serangan terhadap keduanya. Namun, saat penandatanganan, kedua pihak tidak memberikan penjelasan rinci mengenai apakah perjanjian itu mencakup akses Saudi terhadap persenjataan nuklir Pakistan.

Langkah ini diperkirakan akan menimbulkan reaksi keras dari Israel dan negara-negara Barat, mengingat selama ini Israel dianggap sebagai satu-satunya kekuatan nuklir di Timur Tengah. Selain itu, pernyataan Asif juga dinilai dapat memicu eskalasi baru dalam rivalitas regional, khususnya terkait Iran yang juga kerap dituding mengembangkan program nuklir.

Pengamat menilai bahwa jika benar Pakistan membuka akses nuklirnya untuk Arab Saudi, hal tersebut akan menjadi titik balik dalam peta pertahanan dan keamanan di Timur Tengah. Perjanjian ini juga menandai semakin eratnya hubungan strategis Islamabad–Riyadh, terutama dalam menghadapi potensi ancaman bersama.

Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Arab Saudi mengenai pernyataan Menteri Pertahanan Pakistan tersebut. Namun, pernyataan ini sudah cukup untuk menarik perhatian internasional dan memunculkan spekulasi baru tentang masa depan keamanan regional di Timur Tengah.


Sumber : REPUBLIKA.CO.ID 

Editor : Redaksi Olemah

Website      : www.olemah.com

Diterbitkan : 20 September 2025

Posting Komentar

0 Komentar