Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Potret Kehidupan Tiongkok: Tradisi, Modernitas, Ekonomi, dan Dinamika Sosial Dunia

Tiongkok, Olemah.com – Sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, Tiongkok menawarkan gambaran kehidupan yang unik: perpaduan kuat antara tradisi kuno dan modernitas yang berkembang sangat pesat. Kehidupan masyarakatnya mencerminkan nilai-nilai kebersamaan keluarga, kerja keras, penghormatan terhadap leluhur, serta semangat kolektif yang mengakar kuat dalam keseharian.

Di balik kemajuan tersebut, terdapat pula kebiasaan sosial yang mungkin tampak tidak biasa bagi masyarakat luar, menjadikan Tiongkok sebagai negara dengan dinamika budaya yang sangat khas dan kompleks.

Peradaban Kuno dengan Sejarah Lebih dari 5.000 Tahun

Tiongkok dikenal sebagai salah satu peradaban tertua di dunia dengan sejarah lebih dari lima ribu tahun. Dinasti-dinasti besar seperti Xia, Shang, Zhou, Qin, Han, hingga Qing membentuk fondasi peradaban yang berpengaruh luas terhadap dunia.

Kontribusi besar Tiongkok terhadap peradaban dunia meliputi penemuan kertas, kompas, bubuk mesiu, dan teknik cetak. Warisan kejayaan masa lalu masih dapat disaksikan melalui situs bersejarah seperti Tembok Besar Tiongkok, Kota Terlarang di Beijing, serta pasukan Terakota yang mendunia.

Raksasa Ekonomi Dunia dan Pusat Manufaktur Global

Dalam bidang ekonomi, Tiongkok telah berkembang menjadi salah satu kekuatan terbesar dunia. Negara ini menempati posisi kedua dalam Produk Domestik Bruto (PDB) nominal dan menjadi yang terbesar jika diukur berdasarkan Paritas Daya Beli (PPP).

Tiongkok dikenal sebagai pusat manufaktur dunia, penghasil berbagai produk yang mendominasi pasar global. Selain itu, negara ini juga memimpin pengembangan teknologi mutakhir, seperti:

1. Jaringan 5G

2. Kecerdasan buatan (AI)

3. Energi terbarukan

4. Kereta cepat berkecepatan tinggi

Kota Shanghai menjadi pusat ekonomi dan keuangan terbesar yang menopang kekuatan finansial nasional.

Peran Geopolitik dan Inisiatif Global

Sebagai negara dengan sistem pemerintahan komunis yang dipimpin oleh Partai Komunis Tiongkok, Tiongkok memainkan peran penting dalam geopolitik internasional.

Melalui program Belt and Road Initiative (BRI) atau Inisiatif Sabuk dan Jalan, Tiongkok aktif membangun konektivitas perdagangan dan infrastruktur global yang menghubungkan Asia, Eropa, hingga Afrika.

Keanekaragaman Budaya dan Tradisi Dunia

Tiongkok juga dikenal dengan kekayaan seni dan budaya seperti:

1. Kungfu

2. Kaligrafi

3. Opera Tiongkok

4. Kuliner khas yang mendunia

Festival tradisional yang dirayakan secara besar-besaran antara lain:

1. Tahun Baru Imlek

2. Festival Lampion

3. Festival Pertengahan Musim Gugur

Semua ini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas nasional masyarakat Tiongkok.

Populasi Terbesar Dunia dan Tantangan Demografi

Dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 miliar jiwa, Tiongkok pernah menyandang status sebagai negara terpadat di dunia. Namun dalam beberapa tahun terakhir, India diprediksi telah melampauinya.

Lebih dari 90 persen penduduknya berasal dari etnis Han, sementara sisanya terdiri dari 55 kelompok etnis minoritas, termasuk Uighur, Tibet, Zhuang, Hui, dan lainnya.

Kebijakan satu anak yang diterapkan sejak 1979 hingga 2015 berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk, namun memunculkan tantangan baru seperti:

1. Penuaan populasi

2. Ketidakseimbangan rasio gender

Kini Tiongkok telah melonggarkan kebijakan tersebut dan mengizinkan hingga tiga anak per pasangan untuk mengatasi krisis demografi.

Tiongkok Daratan, Hongkong, Makau, dan Taiwan

Istilah Tiongkok Daratan merujuk pada wilayah yang berada di bawah pemerintahan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), tidak termasuk dua Kawasan Administratif Khusus yakni:

1. Hongkong

2. Makau

Kedua wilayah tersebut menjalankan sistem “satu negara, dua sistem”.

Sementara itu, Republik Tiongkok (Taiwan) yang beribukota di Taipei merupakan entitas politik yang tersisa pasca perang saudara tahun 1949. Dalam ajang internasional, Taiwan sering tampil dengan nama Chinese Taipei sebagai hasil kompromi diplomatik.

Kebebasan Beragama di Bawah Kontrol Negara

Pemerintah Tiongkok menerapkan sistem pengawasan ketat terhadap kehidupan keagamaan. Hanya lima agama yang diakui secara resmi:

1. Buddha

2. Tao

3. Islam

4. Katolik

5. Protestan

Semua kegiatan keagamaan wajib terdaftar dan berada dalam kendali negara. Gereja bawah tanah, masjid tidak resmi, dan kelompok seperti Falun Gong kerap mengalami pembatasan keras.

Di wilayah Xinjiang dan Tibet, kebijakan pengawasan diterapkan lebih ketat karena dianggap rawan separatisme.

Menariknya, sejumlah pakar memprediksi bahwa pada akhir dekade ini, jumlah umat Kristen di Tiongkok bisa mencapai lebih dari 247 juta jiwa, menjadikannya salah satu negara dengan populasi Kristen terbesar di dunia.

Kesimpulan: Tiongkok, Negara Kontradiksi yang Terus Bergerak

Tiongkok adalah negara dengan wajah ganda: peradaban kuno yang kokoh bertahan di tengah modernisasi ekstrem. Tradisi tetap hidup berdampingan dengan teknologi canggih, sementara pengaruh globalnya terus meluas di bidang ekonomi, politik, dan budaya.

Dengan kekuatan populasi, inovasi, serta peran strategis internasional, Tiongkok diprediksi akan terus menjadi salah satu aktor paling menentukan dalam arah peradaban dunia abad ke-21.


Sumber : Wawan

Editor : Redaksi Olemah

Website : www.olemah.com

Diterbitkan : 08 Desember 2025

Posting Komentar

0 Komentar