Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Krisis Beras di Yahukimo: Harga Melonjak, Warga Terpaksa Bawa Sendiri dari Jayapura

Yahukimo, Olemah.com – Selama dua pekan terakhir, masyarakat Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menghadapi kelangkaan beras yang berdampak langsung pada lonjakan harga di tingkat pasar. Stok beras di toko-toko dan kios dikabarkan habis, memaksa sebagian warga membawa beras sendiri dari Jayapura menggunakan pesawat kargo.

Kondisi ini membuat harga beras melonjak tajam. Beras asal Merauke dengan berat 50 kilogram kini dijual seharga Rp1.000.000, sementara beras 10 kilogram dipatok antara Rp300.000 hingga Rp400.000 per sak. Harga ini sangat memberatkan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.

Warga Bawa Beras Lewat Udara

Sejumlah warga Yahukimo terpaksa mencari solusi sendiri demi memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Salah satunya adalah Rina Lokon, warga Dekai, yang ditemui di Bandara Nop Goliat Dekai usai tiba dari Jayapura sambil membawa tiga karung beras.

"Stok beras di toko habis, jadi saya beli dari Jayapura lalu bawa naik pesawat. Tadi karena kelebihan bagasi, sebagian kami over ke kargo," ungkap Rina saat diwawancarai di area terminal bandara.

Ia menjelaskan bahwa langkah ini terpaksa dilakukan demi anak-anak di rumah. "Kami orang dewasa masih bisa makan singkong, keladi, atau ubi. Tapi anak-anak pasti menangis kalau tidak ada nasi. Ini demi pertumbuhan mereka," tambahnya dengan nada prihatin.

Minta Pemda Turun Tangan

Krisis ini memunculkan sorotan dari masyarakat kepada pemerintah daerah. Robert, salah satu warga Yahukimo, meminta agar dinas terkait seperti Dinas Perindagkop segera mengambil langkah konkret.

"Jangan hanya diam. Ini tugas dan tanggung jawab dinas. Kalau harga sudah sampai sejuta untuk 50 kg, masyarakat biasa bisa setengah mati karena penghasilan kami tidak seberapa," ujarnya tegas.

Robert juga mengimbau masyarakat agar tidak menjual bantuan beras dari pemerintah ke toko-toko atau kios. "Dulu waktu ada bantuan, banyak yang jual Rp50 ribu per sak. Sekarang kita beli kembali Rp300 ribu. Ini jadi pelajaran, jangan ulangi lagi."

Harapan Akan Aksi Cepat

Kondisi ini menjadi perhatian serius karena berdampak pada ketahanan pangan rumah tangga dan bisa berpengaruh pada upaya penurunan angka stunting yang tengah digencarkan oleh pemerintah. Warga berharap distribusi beras segera dipercepat dan harga kembali normal.

“Satu hari saja anak-anak tidak makan nasi, itu sudah pengaruh ke tumbuh kembang. Kami harap Pemda segera turun tangan,” pungkas Rina.

Penulis : Natan S

Editor              :Tim Redaksi Olemah

Diterbitkan : 06 Juni 2025

Posting Komentar

0 Komentar