Fasilitas wisata ini mulai beroperasi pada 15 Agustus 2025 dengan sejumlah ketentuan. Pengunjung yang ingin memancing dapat menyewa pondok dengan tarif Rp100 ribu hingga Rp200 ribu, sedangkan ikan hasil pancingan dihitung berdasarkan berat dengan harga Rp140 ribu per kilogram. Semua ikan dijamin segar langsung dari kolam.
Dalam sambutannya, Bupati Didimus Yahuli menyampaikan rasa syukur atas terwujudnya fasilitas ini. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan hidup, kemandirian pangan, dan upaya menjaga kelestarian sumber daya lokal.
“Kolam pemancingan ini bukan sekadar tempat hiburan, tetapi bagian dari pendidikan kepada masyarakat bahwa hidup harus berkelanjutan. Kita harus makan dari tanah kita sendiri, minum dari air kita sendiri, dan menikmati hasil karya kita sendiri,” ujar Bupati.
Bupati juga mengingatkan bahwa usaha seperti ini memerlukan dukungan semua pihak agar bisa bertahan. Ia berharap warga memanfaatkan fasilitas ini secara positif, menjaga kebersihan lingkungan, dan mendorong perputaran ekonomi lokal.
Selain peresmian kolam pemancingan, Bupati juga mengumumkan sejumlah program pemerintah, termasuk bantuan rumah bagi warga, pembukaan lahan pertanian, dan penyediaan sayur serta ikan segar untuk anak sekolah dan ibu hamil sebagai upaya mencegah stunting di Yahukimo.
“Kalau ekonomi masyarakat kuat, saya siap memberi dukungan dan rekomendasi bantuan. Mari kita majukan Yahukimo dengan kreativitas dan kerja keras,” tegasnya.
Dengan hadirnya fasilitas ini, diharapkan Kota Dekai memiliki destinasi wisata baru yang mampu menarik pengunjung, meningkatkan ekonomi daerah, sekaligus menjadi sarana rekreasi dan edukasi bagi masyarakat.
Sumber : Kaki Abu
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 15 Agustus 2025
0 Komentar