Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Ketua Sinode GKI Papua Sesalkan Keputusan Bergabung dengan RI Kritik Putusan MK Soal PSU Pilgub

Jayapura, Olemah.com – Ketua Sinode Gereja Kristen Injil (GKI) di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th., menyuarakan penyesalan mendalam atas keputusan sejarah gereja yang dahulu memilih bergabung dengan Republik Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan di halaman Gedung Sinode GKI Papua, Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Rabu (17/9/2025), usai menyoroti hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua yang dinilainya penuh kecurangan dan merugikan rakyat.

Tolak Putusan MK Nomor 328/PHPU.GUB-XXIII/2025

Dalam orasinya, Pdt. Mofu menegaskan GKI Papua menolak Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil PSU Pilgub Papua yang memenangkan pasangan nomor urut 02, Mathius Fakhiri–Aryoko Rumaropen.

“Sebagai Ketua Sinode Gereja Kristen Injil, saya nyatakan dengan tegas, kami sangat menyesal bergabung dengan Republik. Sejarah mencatat Ketua Sinode pertama pernah menyatakan dukungan agar GKI ikut bersama Indonesia. Namun melihat kenyataan hari ini, dengan praktik-praktik yang tidak adil, sekali lagi kami tegaskan penyesalan itu,” ujarnya di hadapan ratusan jemaat dan massa pendukung paslon Benhur Tomi Mano–Constant Karma (BTM–CK).

Akan Sampaikan Protes ke Presiden, Dewan Gereja Sedunia, dan PBB

Lebih jauh, Pdt. Mofu menyebut pihaknya akan membawa protes resmi kepada Presiden Prabowo Subianto, Dewan Gereja Sedunia, hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurutnya, langkah ini perlu diambil agar ketidakadilan yang terjadi di Papua tidak hanya berhenti di dalam negeri, melainkan mendapat perhatian dunia internasional.

“Akar masalah politik di Papua berasal dari keberpihakan negara kepada salah satu pasangan calon. Negara mengambil alih keputusan yang mestinya ada di tangan rakyat. Situasi ini membuat demokrasi di Papua kehilangan makna,” tegasnya.

Peringatan Moral, Bukan Seruan Keluar dari NKRI

Meski menyampaikan kritik keras, Pdt. Mofu menegaskan pernyataan GKI Papua bukanlah ajakan untuk mengarahkan Papua keluar dari NKRI. Ia menyebut sikap tersebut sebagai peringatan moral kepada pemerintah pusat agar lebih menghargai hak-hak politik masyarakat Papua.

“Ini bukan ajakan untuk memisahkan diri, melainkan peringatan agar negara belajar menghargai demokrasi dan menegakkan keadilan bagi rakyat Papua,” jelasnya.

Gereja Tetap Berdiri Bersama Umat

Pdt. Mofu menutup orasinya dengan menyerukan agar jemaat dan masyarakat Papua tetap tenang, namun tidak berhenti memperjuangkan keadilan.

“Kami ingin dunia tahu bahwa rakyat Papua tidak diam menghadapi ketidakadilan. Gereja akan terus berdiri bersama umat untuk memperjuangkan kebenaran,” pungkasnya.



Sumber : Kaki Abu 

Editor : Redaksi Olemah

Website      : www.olemah.com

Diterbitkan : 18 September 2025

Posting Komentar

0 Komentar