Jakarta, Olemah.com – Pemerintah tengah menyiapkan paket stimulus ekonomi baru yang akan digelontorkan hingga akhir tahun 2025. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, stimulus ekonomi tersebut memiliki skema 8+4. Meski belum merinci keseluruhannya, Airlangga menekankan beberapa fokus program yang akan menyasar langsung masyarakat dan sektor riil.
Salah satu bentuk stimulus yang disiapkan pemerintah adalah perlindungan sosial bagi pekerja lepas atau mitra, seperti pengemudi ojek online. Stimulus ini berupa jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kehilangan pekerjaan (JKP), dan jaminan kematian (JKM) melalui layanan BPJS Ketenagakerjaan.
“Pemerintah akan mendorong ini. Kemarin bantuan diberikan untuk 50 persen pembiayaan, nah ke depan teknisnya sedang kita siapkan,” ujar Airlangga, Jumat (12/9/2025).
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan stimulus melalui fasilitas BPJS Ketenagakerjaan untuk sektor perumahan. Program ini mencakup dukungan bagi renovasi dan kepemilikan rumah.
Tak hanya itu, program cash for work atau kerja padat karya di sektor perhubungan dan perumahan juga akan diperluas. Langkah ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lokal sekaligus menjaga konsumsi masyarakat.
Airlangga menambahkan, skema lengkap stimulus ekonomi 8+4 tersebut masih dibahas bersama kementerian terkait, termasuk Kementerian Keuangan (Kemenkeu), untuk memastikan kesiapan anggaran.
“(Total nilainya) sudah ada, saat ini sedang kita finalisasi. Senin nanti akan kita rapatkan dan total nilainya akan difiksasi,” katanya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan ruang fiskal untuk mendukung kebijakan ini. Menurutnya, dana stimulus akan dialokasikan dari pos anggaran yang tidak efektif atau tidak terserap hingga akhir tahun.
“Pos anggarannya bisa digeser. Kita bisa prediksi mana yang tidak terserap sampai akhir tahun, lalu digeser ke program yang lebih siap dijalankan,” jelas Purbaya.
Dengan stimulus ekonomi ini, pemerintah berharap daya beli masyarakat tetap terjaga, pengangguran dapat ditekan, serta sektor perumahan dan transportasi rakyat bisa berkembang lebih baik menjelang akhir tahun 2025.
Sumber : Yanto
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 12 September 2025
0 Komentar