Salah satu karya penting yang mendapat pengakuan adalah kamus Bahasa Lani, Senggi, dan Waris, yang dinilai sebagai langkah besar dalam menjaga eksistensi bahasa daerah di tengah arus globalisasi. Keberhasilan ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga menjadi simbol bahwa generasi West Papua mampu melestarikan warisan leluhur melalui jalur ilmu pengetahuan dan karya yang diakui secara hukum.
“Ini bukan sekadar sertifikat, tetapi bukti nyata bahwa orang Papua bisa berkontribusi menjaga identitas budaya lewat penelitian dan karya tulis,” ujar Witen Kolago usai menerima sertifikat tersebut.
Menurutnya, bahasa adalah identitas, sementara budaya merupakan harga diri sebuah bangsa. Karena itu, pelestarian bahasa daerah menjadi tanggung jawab bersama agar tidak hilang ditelan perkembangan zaman.
Keberhasilan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda Papua untuk terus berkarya di bidang akademik, sastra, dan penelitian budaya. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat, dinilai penting agar upaya pelestarian bahasa dan budaya terus berkelanjutan.
Dengan adanya pengakuan HAKI, karya-karya tersebut kini memiliki perlindungan hukum sekaligus membuka peluang lebih luas dalam pengembangan literasi dan pendidikan di Papua.
Olemah.com akan terus mengikuti perkembangan ini sebagai bagian dari semangat menjaga dan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal di Tanah Papua.
Sumber : Kaki Abu
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 20 September 2025
0 Komentar