Salah satu maskapai yang terdampak adalah Susi Air, yang sebelumnya disewa untuk mengangkut bantuan kemanusiaan menuju beberapa daerah terisolasi. Pembatalan mendadak tersebut menimbulkan kekhawatiran para donatur mengenai independensi penyaluran bantuan di wilayah terdampak bencana.
Pihak pemerintah daerah menjelaskan bahwa koordinasi dilakukan untuk memastikan seluruh bantuan dapat terdistribusi dengan baik, mengingat banyak donatur yang terkendala sarana transportasi dan akses menuju titik bencana.
“Kami hanya melakukan penyesuaian dan koordinasi di lapangan. Ada donatur yang kesulitan transportasi, sehingga pemerintah daerah berupaya memfasilitasi agar bantuan bisa tetap sampai ke lokasi tujuan,” ujar pejabat daerah terkait saat memberikan keterangan.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah kini fokus mempercepat distribusi logistik bencana melalui tiga jalur sekaligus: darat, laut, dan udara, mengingat beberapa kawasan masih terisolasi akibat banjir bandang yang merusak infrastruktur.
Hingga kini belum ada klarifikasi resmi terkait dugaan intervensi tersebut. Namun sejumlah lembaga kemanusiaan meminta pemerintah memastikan proses distribusi bantuan tetap transparan dan tidak menghambat inisiatif masyarakat yang ingin membantu korban banjir.
Bencana banjir di Aceh telah menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi dan memerlukan pasokan logistik mendesak seperti makanan, obat-obatan, selimut, serta air bersih.
Sumber : Wawan
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 07 Desember 2025

0 Komentar