Wamena, Olemah.com— Komunitas Mahasiswa Papua Se-Sumatera (KOMPASS) menyalurkan bantuan berupa sembako kepada warga terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Bantuan ini merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan selama sepekan di berbagai kota studi di Pulau Sumatera.
Dalam aksi solidaritas ini, KOMPASS berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp62 juta yang kemudian digunakan untuk membeli kebutuhan pokok, seperti beras sebanyak 1,5 ton, garam, dan penyedap rasa. Bantuan disalurkan ke sembilan posko bencana yang tersebar di wilayah terdampak.
Ketua KOMPASS, Arnoldus Sedik, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh mahasiswa Papua yang tengah menempuh pendidikan di Pulau Sumatera, atas semangat solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.
"Ucapan terima kasih kepada seluruh mahasiswa Papua dari Banda Aceh hingga Bandar Lampung yang telah ikut berkontribusi dalam penggalangan dana untuk masyarakat Jayawijaya yang terdampak bencana," ujar Sedik.
Sedik juga menegaskan bahwa masyarakat masih sangat membutuhkan dukungan lanjutan. Ia berharap agar kepedulian ini terus dijaga, mengingat proses pemulihan pascabencana masih berlangsung.
Mewakili Jaringan Alumni Mahasiswa Papua Se-Sumatera (JAM KOMPASS) Se-Papua, Elius Pase, S.Pt juga mengapresiasi inisiatif dan semangat adik-adik mahasiswa dalam menggalang bantuan untuk keluarga mereka di Papua.
"Kami menilai bahwa kondisi masyarakat masih dalam tahap pemulihan. Ekonomi mereka belum pulih sepenuhnya, sehingga masih sangat membutuhkan perhatian, baik dari mahasiswa maupun pemerintah daerah dan provinsi," tutur Pase.
Pase juga menyampaikan keluhan dari salah satu tokoh masyarakat di Kampung Wogi, yang menyebutkan bahwa bantuan dari pemerintah belum merata dan hanya diterima oleh posko-posko tertentu. Ia berharap agar distribusi bantuan ke depan lebih merata dan tepat sasaran.
Melalui aksi kemanusiaan ini, KOMPASS bersama JAM KOMPASS berharap dapat meringankan beban masyarakat Jayawijaya yang terdampak bencana serta mendorong perhatian lebih luas dari berbagai pihak terhadap kondisi masyarakat pascabencana.
(Penulis: Marinus Heluka)
0 Komentar