Ibadah istimewa ini turut dihadiri oleh Bupati Yahukimo, Bapak Didimus Yahuli, SH, MH, bersama Wakil Bupati Esau Miram, SIP dan istri. Hadir pula para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Kapolres Yahukimo, yang bersama-sama dengan jemaat mengikuti seluruh rangkaian ibadah hingga selesai.
Firman Tuhan dalam ibadah ini disampaikan oleh Pendeta jemaat setempat, dengan nats utama dari Kitab Filipi 3:1-16 yang mengangkat tema besar mengenai “Kebenaran Sejati dalam Kristus Yesus”. Dalam kotbahnya, pendeta mengingatkan jemaat agar berhati-hati terhadap ajaran sesat dan pengajaran palsu yang dapat menyesatkan umat Tuhan dari jalan keselamatan.
“Kita dibenarkan bukan karena usaha kita sendiri, melainkan karena iman kepada Kristus. Kebenaran sejati bukan berasal dari tradisi atau latar belakang, melainkan dari Kristus yang membenarkan kita,” demikian disampaikan dalam kotbah tersebut.
Pendeta juga mengajak seluruh jemaat untuk meninggalkan masa lalu dan terus maju mengejar panggilan surgawi dalam Kristus. “Mari kita tinggalkan beban dosa, kegagalan, dan kesedihan di masa lalu. Kita harus melangkah maju dalam iman dan pengharapan karena keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristus,” tegasnya.
Ibadah ini juga menjadi wadah untuk menyatakan bahwa di tengah keberagaman suku dan budaya di Tanah Papua, umat Kristen tetap bersatu dalam satu tubuh Kristus. Bupati Yahukimo dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya atas pelaksanaan ibadah kontekstual yang mampu merangkul seluruh warga jemaat dalam semangat kasih dan persaudaraan.
“Gereja memiliki peran besar dalam menjaga persatuan dan keharmonisan di tengah masyarakat. Mari kita jaga damai dan terus melayani dengan kasih,” ujar Bupati Yahuli.
Acara ditutup dengan puji-pujian penuh semangat dan doa bersama untuk kedamaian, kesejahteraan, serta kekuatan bagi seluruh jemaat dalam menghadapi tantangan hidup.
(Penulis: Redaksi Olemah)
0 Komentar