Wamena, Olemah.com – Wakil Ketua Komisi I DPR Papua Pegunungan, Samuel Wetapo, SH, menyerukan agar delapan kabupaten di wilayah Papua Pegunungan segera menghentikan budaya perang suku yang masih kerap terjadi di beberapa daerah.
Imbauan ini disampaikan langsung oleh Wetapo kepada media Olemah.com melalui sambungan telepon seluler pada Jumat, 25 Juli 2025.
Dalam pernyataannya, Wetapo menegaskan bahwa perang suku tidak lagi relevan di era sekarang dan hanya membawa dampak buruk bagi masyarakat, khususnya Orang Asli Papua (OAP).
“Jangan ada perang lagi antar suku di Papua Pegunungan. Ini bukan zaman dahulu. Kasihan rakyat yang tidak tahu persoalan tapi jadi korban hanya karena konflik antar kelompok,” tegas Wetapo.
Dampak Sosial dan Kemanusiaan Perang Suku
Menurutnya, perang suku bukan hanya menyebabkan kerugian jiwa dan materi, tetapi juga memperparah perpecahan antar komunitas asli Papua yang seharusnya bersatu untuk membangun daerahnya.
“Kita orang kulit hitam, rambut keriting, jumlah kita semakin sedikit. Untuk apa saling membunuh hanya karena masalah sepele?” ujarnya.
Wetapo meminta seluruh pihak, terutama para pemangku adat, gereja, dan kepala suku untuk menghidupkan kembali fungsi honai adat sebagai tempat penyelesaian masalah secara damai.
“Setiap suku punya kepala suku, punya honai adat, dan kita punya gereja. Mari kita manfaatkan semua ini untuk menyelesaikan masalah dengan cara damai,” tambahnya.
Ajakan untuk Membangun Papua Bersama
Politisi muda asal pegunungan ini juga mengingatkan bahwa pembangunan daerah hanya bisa tercapai dengan persatuan, bukan konflik.
“Sebagai generasi muda Papua Pegunungan yang kini duduk di lembaga DPR Papua, saya menyerukan kepada 8 kabupaten: kalau kita terus perang, kapan kita bisa maju dan berdiri sendiri?” kata Wetapo.
Ia pun menegaskan bahwa saatnya masyarakat Papua Pegunungan bergandengan tangan dan berhenti saling menyalahkan atau berkonflik, sebab masa depan Tanah Papua ada di tangan generasi saat ini.
Sumber : Kaki Abu
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 25 Juli 2025

0 Komentar