Pernyataan itu disampaikan Kim saat menyaksikan uji operasi terpadu sistem persenjataan di kapal perusak pertama Korea Utara berbobot 5.000 ton, Choe Hyon. Media resmi Korut, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), menegaskan bahwa pemimpin mereka menilai latihan tersebut memperlihatkan sikap bermusuhan dan konfrontatif terhadap Pyongyang.
“Latihan militer gabungan antara AS dan Korea Selatan, yang kembali digelar mulai hari ini, jelas merupakan ekspresi sikap mereka yang memperlihatkan niat paling bermusuhan dan konfrontatif terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea,” kata Kim Jong-un seperti dikutip KCNA.
Kim juga menuding latihan itu semakin provokatif karena melibatkan “unsur nuklir.” Menurutnya, hal tersebut akan memaksa Korea Utara mengambil langkah “proaktif dan luar biasa” sebagai bentuk respons terhadap eskalasi keamanan di Semenanjung Korea.
Latihan gabungan tahunan yang dikenal dengan nama Ulchi Freedom Shield resmi dimulai pada Senin (18/8/2025) dan dijadwalkan berlangsung selama 11 hari. Latihan ini bertujuan meningkatkan kesiapan pertahanan AS-Korsel dalam menghadapi potensi ancaman dari Korea Utara.
Selain latihan militer, Korea Selatan juga menggelar latihan pertahanan sipil selama empat hari yang melibatkan sekitar 580.000 warga sipil. Rangkaian kegiatan itu mencakup simulasi serangan udara secara nasional yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu (20/8/2025).
Ketegangan di Semenanjung Korea kembali meningkat menyusul retorika tajam dari Kim Jong-un serta pengerahan kekuatan militer besar-besaran dari Washington dan Seoul.
Sumber : Wawan
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 19 Agustus 2025
0 Komentar