Menurut laporan Al Arabiya pada Jumat, 25 April 2025, pertemuan ini akan menjadi kali pertama tim teknis dari kedua negara bertatap muka langsung. Michael Anton, seorang sarjana konservatif yang kini menjabat sebagai Kepala Perencanaan Kebijakan di Departemen Luar Negeri AS, akan memimpin delegasi teknis Amerika. Kehadirannya disebut mencerminkan keseriusan Washington dalam pembicaraan ini.
"Putaran pembicaraan berikutnya akan berlangsung di Oman pada Sabtu, dan akan menjadi pertemuan pertama tim teknis," ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, dalam keterangan kepada wartawan.
Utusan Khusus AS untuk Iran, Steve Witkoff, yang sebelumnya memimpin dua putaran pembicaraan tingkat tinggi, juga akan turut hadir. Keterlibatannya menunjukkan kesinambungan pendekatan diplomatik dari pihak AS.
Sebelumnya, Witkoff bertemu dengan pejabat Iran di Roma akhir pekan lalu dalam suasana yang dikabarkan positif, meskipun isi rinci pertemuan tidak dipublikasikan. Optimisme dari pertemuan tersebut membuka jalan menuju pembicaraan teknis lanjutan di Oman.
Upaya diplomatik ini berlangsung di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, yang dikenal menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2018 dan menerapkan strategi "tekanan maksimum". Namun, kini Trump disebut lebih terbuka pada jalur diplomasi dan bahkan mendorong solusi damai untuk mencegah potensi aksi militer Israel terhadap Iran.
Pertemuan di Oman dipandang sebagai indikator penting mengenai sejauh mana diplomasi dapat meredakan ketegangan regional sekaligus membuka peluang bagi kesepakatan baru dalam pengawasan program nuklir Iran. (***)
0 Komentar