TEHERAN, Olemah.com – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengeluarkan peringatan keras terhadap negara-negara Barat terkait potensi pemberlakuan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada Teheran. Ia menegaskan bahwa sanksi tersebut akan berdampak serius pada keterlibatan Eropa dalam penyelesaian masalah nuklir Iran.
Dalam pernyataannya pada Sabtu (12/7/2025), Araghchi menilai bahwa sanksi signifikan yang dijatuhkan kepada Iran tidak hanya akan merugikan negaranya, tetapi juga akan mengakhiri peran penting Eropa dalam Rencana Komprehensif Aksi Gabungan (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA) yang disepakati pada 2015.
“Pemberian sanksi akan memutuskan peranan Eropa di meja perundingan nuklir Iran,” kata Araghchi seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Iran Pertimbangkan Negosiasi Nuklir dengan AS
Araghchi juga mengungkapkan bahwa Iran tengah meninjau secara mendalam kemungkinan untuk memulai kembali perundingan nuklir dengan Amerika Serikat. Proses evaluasi ini mencakup waktu, lokasi, format, dan jaminan yang dibutuhkan agar pembicaraan bisa dilakukan.
“Kami sedang memeriksa semua unsur yang diperlukan untuk kemungkinan negosiasi,” ujarnya.
Namun, Araghchi menegaskan bahwa jika negosiasi dilakukan, fokus pembahasan hanya akan terbatas pada program nuklir Iran. Tidak ada isu lain, termasuk kemampuan militer Iran, yang akan dinegosiasikan.
“Negosiasi hanya tentang nuklir dan membangun kepercayaan terhadap program nuklir kami dengan imbalan pencabutan sanksi. Tidak akan ada isu lain yang dinegosiasikan,” tegasnya.
Ketegangan Memuncak dengan Israel dan AS
Ketegangan kawasan meningkat setelah bulan lalu Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir Iran. Serangan tersebut menargetkan situs-situs strategis, pemimpin militer, ilmuwan nuklir, dan kawasan permukiman, yang dilaporkan menewaskan ratusan orang.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa operasi militer itu dilakukan untuk “memukul mundur ancaman Iran terhadap keberlangsungan Israel.”
Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan terhadap sejumlah kota di Israel dan menyebut tindakan Israel sebagai “agresi tanpa alasan” yang melanggar Piagam PBB. Situasi semakin memanas ketika Amerika Serikat ikut membantu Israel menyerang tiga fasilitas nuklir utama Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan dengan bom bunker.
Ancaman Stabilitas Kawasan
Krisis terbaru ini memperkuat kekhawatiran komunitas internasional mengenai potensi konflik besar di Timur Tengah. Jika ketegangan tidak diredakan, dampaknya diprediksi akan meluas hingga mempengaruhi stabilitas ekonomi global dan keamanan energi dunia.
Sumber : KOMPAS.TV
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 13 Juli 2025
0 Komentar