Aksi ini diikuti oleh sekitar 320 guru kontrak Orang Asli Papua (OAP) dari delapan kabupaten di wilayah Papua Pegunungan. Mereka menyampaikan rasa terima kasih kepada Tuhan serta apresiasi terhadap Dinas Pendidikan Provinsi Papua Pegunungan yang telah merekrut dan membekali mereka dengan pelatihan numerasi dan literasi sejak tahun 2024 lalu.
Namun, para guru merasa kecewa dengan beredarnya kabar di sejumlah media bahwa kontrak mereka tidak akan diperpanjang tanpa adanya penjelasan resmi dari pemerintah provinsi.
“Kami direkrut dengan baik-baik, maka jika kontrak kami berakhir juga harus disampaikan dengan baik-baik. Jangan membuat berita sepihak tanpa melibatkan kami,”
ujar Koordinator Guru Kontrak Papua Pegunungan, Nasri Wantik, S.Pd, dalam pernyataannya di Wamena.
Tuntutan Guru Kontrak Papua Pegunungan
Dalam pernyataannya, para guru kontrak menyampaikan empat tuntutan utama kepada pemerintah provinsi:
1. Perpanjangan SK Guru Kontrak selama masih ada dana Otonomi Khusus (Otsus).
2. Kepala Dinas Pendidikan dan staf diminta memberikan solusi konkret atas nasib guru kontrak.
3. Gubernur Papua Pegunungan diharapkan dapat mengundang perwakilan guru kontrak untuk berdiskusi langsung “dari hati ke hati”.
4. Dinas Pendidikan diminta segera melakukan klarifikasi resmi terhadap pemberitaan media yang menyebut pemberhentian SK guru kontrak.
Para guru menegaskan bahwa aksi ini bukan untuk kepentingan pribadi atau politik, melainkan murni untuk memperjuangkan masa depan pendidikan dan generasi muda Papua Pegunungan.
“Kami tidak berbicara untuk kepentingan lain. Kami bicara karena ingin menyiapkan SDM Papua Pegunungan agar kuat dan mampu memimpin negerinya sendiri,”
tegas Nasri Wantik.
Bangun SDM Papua Pegunungan yang Mandiri
Guru-guru kontrak ini meyakini bahwa keberlanjutan program pengangkatan guru lokal merupakan fondasi penting membangun sumber daya manusia unggul di Papua Pegunungan. Mereka berharap pemerintah provinsi tidak mengabaikan peran tenaga pendidik lokal dalam mencerdaskan anak-anak Papua.
“Kalau dari sekarang kita tidak siapkan SDM unggul, maka ke depan orang lain yang akan datang memimpin Papua Pegunungan ini,”
kata salah satu peserta aksi.
Para guru menegaskan, jika tuntutan mereka tidak direspons, maka mereka akan menggelar aksi lanjutan dengan massa yang lebih besar.
Aksi damai ini berlangsung tertib dan mendapat perhatian publik luas, mencerminkan semangat perjuangan tenaga pendidik OAP dalam memperjuangkan masa depan pendidikan di tanah pegunungan tengah Papua.
Sumber : Marinus Heluka
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 08 Oktober 2025
0 Komentar