Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Pengungsi Sipil di Yahukimo Meninggal Dunia, Keluarga Sebut Terhambat Akses Pangan dan Layanan Medis

Yahukimo, Olemah.com — Seorang warga sipil pengungsi di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, atas nama Humuin Bahabol, dilaporkan meninggal dunia pada Minggu, 16 November 2025. Almarhumah merupakan bagian dari kelompok pengungsi dari kawasan Jalan Gunung yang sebelumnya berpindah ke wilayah Kepala Kali Noya untuk mencari tempat aman.

Menurut keterangan keluarga, almarhumah telah mengalami sakit sejak beberapa hari terakhir. Kondisinya memburuk karena keterbatasan kebutuhan dasar di lokasi pengungsian dan kesulitan keluarga untuk mendapatkan akses layanan medis.

Keluarga menyebut tiga faktor yang memperparah kondisi almarhumah:

• Minimnya ketersediaan makanan dan air bersih,

• Tidak tersedianya akses pengobatan,

• Situasi keamanan yang membuat warga takut keluar rumah, termasuk untuk menuju fasilitas kesehatan.

Sebelum meninggal, keluarga sempat memindahkan almarhumah ke Jalan SMK dengan harapan mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak. Namun pada malam hari, almarhumah menghembuskan napas terakhir di Asrama Keluarga Korowai, lokasi ia mengungsi bersama kerabat.

Kondisi Pengungsian Masih Memprihatinkan

Pekerja kemanusiaan lokal melaporkan bahwa banyak warga sipil di Yahukimo ingin kembali beraktivitas seperti biasa untuk mencari makanan, pergi ke kebun, atau memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Namun, situasi keamanan yang tegang di sejumlah titik membuat masyarakat memilih bertahan di tempat tinggal masing-masing.

Beberapa warga mengaku khawatir keluar rumah karena adanya operasi keamanan, pemeriksaan mendadak, dan trauma atas sejumlah penangkapan yang terjadi sepanjang tahun 2025. Sumber kemanusiaan menyatakan bahwa sebagian warga takut menuju rumah sakit karena khawatir terjadi pemeriksaan yang membuat situasi tidak kondusif bagi mereka.

Minimnya Penanganan dan Dukungan

Hingga laporan ini diterbitkan, keluarga pengungsi menyebut belum adanya penanganan terpadu dari pemerintah daerah maupun lembaga masyarakat terhadap kondisi para pengungsi. Situasi keamanan yang sensitif membuat banyak pihak kesulitan bergerak memberikan dukungan langsung.

Kondisi itu juga berdampak pada suasana duka keluarga almarhumah. Sejumlah warga dilaporkan tidak hadir melayat karena khawatir dengan potensi pemeriksaan mendadak di sekitar lokasi rumah duka. Keluarga menyampaikan bahwa dukungan moral pun sulit diperoleh akibat ketakutan warga untuk bergerak bebas.

Harapan Keluarga dan Masyarakat

Keluarga almarhumah berharap ada perhatian serius terhadap nasib para pengungsi di Yahukimo, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar dan akses layanan medis yang aman. Mereka juga meminta agar situasi keamanan dapat kembali pulih sehingga warga dapat beraktivitas tanpa rasa takut.

Kabar duka ini menambah panjang daftar tantangan kemanusiaan yang sedang dihadapi masyarakat Yahukimo sejak beberapa bulan terakhir.


Sumber : Malik

Editor : Redaksi Olemah

Website : www.olemah.com

Diterbitkan : 19 November 2025


Posting Komentar

0 Komentar