Pelatih kepala PSIM, Jean Paul Van Gastel, menyebut uji tanding ini bukan sekadar menjaga ritme, tetapi menjadi ajang pembuktian bagi pemain pelapis untuk menunjukkan layak atau tidaknya mereka bersaing di level kompetisi tertinggi.
“Saya melihat pertandingan ini sebagai kesempatan yang sangat baik bagi para pemain untuk menunjukkan diri mereka,” ujar Van Gastel.
Uji Mental di Laga 90 Menit
Laga melawan PSBS Biak yang juga kontestan BRI Super League memberikan ujian ideal bagi pemain PSIM. Menurut Van Gastel, ini kesempatan bagi mereka untuk menguji pemahaman taktik serta kemampuan beradaptasi dengan intensitas pertandingan.
“Mereka memiliki 90 menit melawan lawan yang kuat, dan itu memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka bisa berkontribusi ketika tim membutuhkan,” tambahnya.
Fokus Pada Sikap, Bukan Hanya Teknik
Meski hasil pertandingan tidak diungkapkan, pelatih asal Belanda itu menegaskan bahwa aspek terpenting dari laga ini adalah mentalitas dan sikap bertanding.
“Bagi saya yang paling penting adalah sikap yang kita tunjukkan di lapangan,” tegasnya.
Van Gastel mengatakan ia melihat perbedaan sikap dan kesungguhan di antara para pemain yang tampil. Temuan itu menjadi bahan evaluasi penting menjelang bergulirnya kembali kompetisi.
Pemain Pelapis Diminta Bekerja Lebih Keras
Van Gastel mengingatkan bahwa persaingan di tim utama tidak akan mudah, terutama bagi pemain yang selama ini jarang dimainkan.
“Mereka harus terus bekerja keras bila ingin mendapatkan posisi di starting line up,” tutupnya.
Dengan evaluasi yang semakin jelas dari laga uji tanding ini, PSIM Yogyakarta diprediksi akan tampil lebih solid ketika kompetisi kembali bergulir.
Sumber : PSSI
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 16 November 2025

0 Komentar