Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Papua Tengah Serukan Hentikan Stigma terhadap ODHA di Hari AIDS Sedunia

Nabire, Olemah.com — Pemerintah Provinsi Papua Tengah mengajak seluruh masyarakat untuk menghentikan stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Seruan ini disampaikan dalam peringatan Hari AIDS Sedunia 2025, yang menyoroti masih kuatnya stigma sosial sebagai hambatan terbesar dalam penanganan HIV/AIDS di wilayah tersebut.

Pesan itu disampaikan Staf Ahli II Bidang Kemasyarakatan, SDM, dan Pengembangan Otsus, Ukkas, S.Sos., M.K.P, yang hadir mewakili Gubernur Papua Tengah dalam acara Doa Bersama Hari AIDS Sedunia di Aula RRI Nabire, Senin (08/12/2025).

Stigma Menghambat Pengobatan dan Pencegahan

Menurut Ukkas, masalah HIV/AIDS bukan hanya persoalan medis, tetapi juga persoalan sosial yang harus dihadapi bersama.

“Ketika seseorang diketahui terpapar, masyarakat sering langsung mengucilkan dia. Padahal HIV/AIDS tidak menular semudah yang dibayangkan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa banyak stigma muncul akibat kurangnya pengetahuan—misalnya anggapan keliru bahwa HIV menular melalui sentuhan atau gigitan nyamuk.

“Stigma membuat orang takut tes, takut berobat, dan menyebabkan isolasi sosial. Ini sangat berbahaya.”

Kasus HIV Papua Tengah Tembus 23.535

Data terbaru menunjukkan Papua Tengah menghadapi situasi HIV/AIDS yang mengkhawatirkan:

Total kasus terdeteksi: 23.535

Kabupaten dengan kasus tertinggi: Nabire – 10.822 kasus

Ukkas menyebut angka tersebut hanya mencerminkan kasus yang sudah terdeteksi.

“Bagaimana dengan yang belum terdeteksi?” ujarnya prihatin.

Deteksi di perkotaan lebih mudah, sementara di enam kabupaten lainnya—terutama daerah pedalaman—akses kesehatan masih sangat terbatas.

Pemerintah Perkuat Edukasi dan Layanan Tes

Pemprov Papua Tengah menegaskan komitmennya untuk memperluas layanan kesehatan dan edukasi:

1. Edukasi kesehatan seksual bagi generasi muda

2. Layanan tes dan pengobatan HIV/AIDS yang aman dan bebas stigma

3. Kolaborasi dengan tokoh agama, sekolah, komunitas, dan pemerintah kabupaten

4. Peran aktif KPA dan dinas kesehatan untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil

“Kami membutuhkan kolaborasi semua pihak untuk menjangkau kasus yang belum terdeteksi dan memastikan dukungan tanpa diskriminasi,” tegas Ukkas.

Pemerintah berharap masyarakat semakin memahami HIV sebagai kondisi medis yang dapat dikelola, bukan alasan untuk mengucilkan sesama.

Sumber : Anak Kampung

Editor : Redaksi Olemah

Website : www.olemah.com

Diterbitkan : 12 Desember 2025

Posting Komentar

0 Komentar