Worldcoin dan Kontroversi Data Pribadi
Sejak diluncurkan, Worldcoin menghadapi kritik tajam terkait metode pengumpulan data biometrik, yang dinilai berpotensi melanggar privasi pengguna. Beberapa negara pun mengambil tindakan tegas dengan melarang platform ini beroperasi, di antaranya:
Daftar Negara yang Melarang Worldcoin
1. Spanyol
Pemerintah Spanyol, melalui Spanish Data Protection Agency (AEPD), melakukan investigasi atas dugaan pengumpulan data tanpa transparansi, termasuk data dari pengguna di bawah umur. Pada awal 2024, AEPD memerintahkan Worldcoin untuk menghentikan semua kegiatan pengumpulan data dan menghapus data yang telah terkumpul.
2. Brasil
Pada Januari 2025, National Data Protection Authority (ANPD) Brasil melarang Worldcoin beroperasi. Brasil menilai platform ini memiliki risiko privasi serius. Worldcoin diancam denda harian sebesar 50.000 real Brasil (sekitar USD 8.800) jika terus mengumpulkan data.
3. Hong Kong
Pada Mei 2024, Office of the Privacy Commissioner for Personal Data (PCPD) Hong Kong menyatakan bahwa pengumpulan data iris dan wajah oleh Worldcoin melanggar Personal Data (Privacy) Ordinance (PDPO). Hong Kong pun menghentikan operasi Worldcoin.
4. Jerman
Jerman tidak secara resmi melarang Worldcoin, namun meluncurkan penyelidikan terkait pelanggaran General Data Protection Regulation (GDPR) Uni Eropa. Worldcoin diperintahkan untuk menghapus semua data biometrik yang telah dikumpulkan.
5. Portugal
Pada Maret 2024, Portugal mengeluarkan larangan sementara tiga bulan terhadap Worldcoin karena kekhawatiran atas data biometrik. Pemerintah menilai informasi yang diberikan kepada pengguna tidak memadai dan tidak ada mekanisme verifikasi usia yang memadai.
6. Kenya
Kenya menjadi salah satu negara pertama yang melarang Worldcoin pada Agustus 2023. Pengadilan Tinggi Kenya bahkan menetapkan operasi Worldcoin sebagai ilegal pada Mei 2025, dengan alasan kekhawatiran keamanan dan privasi.
7. Kolombia
Meskipun belum melarang secara resmi, Kolombia melalui Superintendence of Industry and Commerce (SIC) sedang melakukan penyelidikan terkait praktik pengumpulan data biometrik Worldcoin. Pemerintah memperingatkan warganya untuk tidak menggunakan platform ini.
8. Indonesia
Indonesia mengambil langkah tegas dengan melarang Worldcoin beroperasi pada awal Mei 2025. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyebutkan kekhawatiran serius atas pengumpulan data biometrik, seperti pemindaian iris. Operasi Worldcoin di Indonesia dibekukan, dan pemerintah berencana mengadakan dialog dengan perwakilan Worldcoin untuk menyelesaikan masalah ini.
🔍 Risiko Pengumpulan Data Biometrik Worldcoin
Worldcoin menjadi kontroversial karena meminta pengguna memberikan data biometrik, yaitu pemindaian wajah dan iris, untuk mengakses layanannya. Pengumpulan data sensitif ini memicu kekhawatiran privasi, terutama terkait:
• Potensi Penyalahgunaan Data: Data biometrik bersifat unik dan permanen, sehingga jika bocor, dapat berdampak serius pada privasi pengguna.
• Transparansi Minim: Beberapa negara menganggap Worldcoin tidak memberikan informasi yang cukup tentang bagaimana data dikumpulkan, digunakan, atau disimpan.
• Perlindungan Hukum Lemah: Tidak semua negara memiliki regulasi kuat terkait perlindungan data pribadi, sehingga pengguna rentan terhadap eksploitasi.
Regulasi Internasional Masih Lemah
Meski banyak negara telah melarang atau menginvestigasi Worldcoin, tidak ada regulasi global yang secara spesifik mengatur pengumpulan dan penggunaan data biometrik. Hal ini memberikan ruang bagi perusahaan seperti Worldcoin untuk beroperasi di negara-negara dengan regulasi data yang lemah.
🚀 Apa yang Harus Dilakukan Pengguna?
Pengguna disarankan untuk lebih berhati-hati dalam memberikan data biometrik kepada platform digital. Sebelum mendaftar, pastikan platform memiliki kebijakan privasi yang jelas dan terjamin keamanannya.
💡 Masa Depan Worldcoin
Dengan banyaknya negara yang melarang Worldcoin, masa depan platform ini bergantung pada kemampuannya untuk memenuhi standar privasi data yang lebih ketat. Sebagai proyek ambisius dari CEO OpenAI Sam Altman, Worldcoin perlu membangun kembali kepercayaan publik dan mematuhi regulasi internasional yang berlaku. (***)
0 Komentar