Dogiyai, Olemah.com – Di tengah tantangan dan dinamika politik lokal Papua, muncul sosok pemimpin inspiratif dari Kabupaten Dogiyai: Yudas Tebai, S.Pd., M.Pd., Bupati terpilih periode 2025–2029. Kiprah beliau mulai menjadi sorotan publik karena keberaniannya menjalankan prinsip keadilan dalam pemerintahan, khususnya dalam pembagian jabatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sama rata dan sama rasa, serta diisi oleh anak-anak asli Dogiyai.
Langkah ini dinilai sebagai terobosan penting dalam membangun sistem birokrasi yang adil, representatif, dan bebas dari praktik nepotisme, familiyisme, serta sukuisme yang selama ini membelenggu banyak daerah di Papua.
“Jabatan itu bukan seumur hidup. Jabatan hanyalah sementara. Nama besar kita jangan dijual dengan kepentingan keluarga atau kelompok,” ujar Yudas Tebai dalam salah satu pernyataan yang kini viral di kalangan anak muda Papua.
Politik Bukan Dendam, Tapi Bicara Kepentingan Umum
Yudas menegaskan bahwa politik bukanlah arena adu kekuatan atau adu jago, melainkan seni mengelola perbedaan demi kepentingan masyarakat luas. Ia mengajak para pejabat Papua untuk meninggalkan praktik-praktik kolonial yang diwarisi dari pusat, dan mulai membangun politik yang mencerminkan karakter asli Papua: penuh damai, adil, dan terbuka.
“Kebiasaan Jakarta jangan dipraktikkan di Papua. Enam provinsi, serta kabupaten dan kota di tanah Papua, harus mampu menciptakan pemerintahan yang bersih dari kepentingan pribadi,” tegasnya.
Kritik terhadap Politik Sentralistik dan Praktik Nepotisme
Yudas Tebai juga menyoroti praktik politik sempit yang diwariskan dari pusat kekuasaan di Jakarta, yang menurutnya telah merusak tatanan sosial politik di Papua. Ia menyebut bahwa cara-cara kolonial ala pusat, yang sering diwarnai oleh pemusatan kekuasaan pada satu suku atau kelompok, tidak relevan dan justru memecah belah Papua yang kaya akan lebih dari 300 suku dan budaya Melanesia.
“Sebagai pemimpin, kita harus memakai kacamata Papua, bukan kacamata Jakarta. Jangan bicara Tuhan, tapi berperilaku iblis. Itu konyol,” sindir Yudas tajam.
Teladan Bagi Generasi Milenial Papua
Langkah berani Yudas Tebai mendapat apresiasi luas, terutama dari kalangan generasi muda milenial di Dogiyai dan sekitarnya. Mereka melihat model kepemimpinan Yudas sebagai simbol harapan untuk masa depan politik Papua yang lebih bersih dan inklusif.
“Terima kasih Kak Yudas Tebai yang sudah mengajar kami generasi muda tentang keadilan dan pemerintahan yang sehat. Kami berharap bisa mengikuti jejakmu,” ujar salah satu aktivis muda Papua.
Yudas Tebai bukan hanya bupati, tapi juga pendidik politik bagi rakyat Papua. Keberanian dan integritasnya membuka jalan menuju politik yang bersih, adil, dan Papua-sentris, yang kini makin dirindukan rakyat di Bumi Cenderawasih.
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 26 Juni 2025
0 Komentar