Jakarta, Olemah.com – PT Pos Indonesia mencatatkan efisiensi anggaran hingga 42% setelah menerapkan teknologi robot dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di berbagai lini operasionalnya. Perusahaan pelat merah ini menggantikan 1.000 karyawan yang pensiun dengan teknologi modern serta kemitraan strategis.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Pos Indonesia, Prasabri Pesti, mengatakan bahwa sistem robotik dan AI kini diandalkan untuk proses pemilahan (sorting) dan pelabelan barang (labelling).
“Implementasi ini berhasil mendorong efisiensi hingga 42%,” ungkap Prasabri dalam keterangan persnya, Sabtu (5/7/2025).
150 Robot Sortir Tangani 18.000 Paket per Jam
Saat ini, PT Pos Indonesia telah mengoperasikan 150 unit robot sortir yang tersebar di Jakarta, Surabaya, dan akan segera menyusul di Yogyakarta. Ratusan robot tersebut mampu memproses pemilahan hingga 18 ribu paket per jam dengan tingkat kesalahan (error rate) sangat rendah, yaitu hanya 0,7 per juta (ppm).
“Kami akan terus melakukan otomatisasi di semua lini, sesuai dengan roadmap sumber daya manusia. Ada tahapan persiapan pengalihan tugas pegawai yang sebelumnya melakukan sorting dan labeling ke bidang tugas baru,” jelas Prasabri.
Mobil dan Motor Listrik Jadi Kunci Efisiensi
Selain robot dan AI, Pos Indonesia juga memanfaatkan kendaraan listrik untuk menekan biaya operasional. Saat ini, perusahaan memiliki lebih dari 1.200 armada roda empat dan 13.000 lebih sepeda motor.
Berdasarkan evaluasi internal, penggunaan mobil dan motor listrik mampu menghemat biaya hampir 40%. Namun, Pos Indonesia sangat selektif dalam memilih kendaraan listrik yang akan digunakan, dengan mempertimbangkan ketahanan untuk pemakaian intensif setiap hari.
Langkah Modernisasi untuk Masa Depan
Modernisasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pos Indonesia untuk bertransformasi menjadi perusahaan logistik berbasis teknologi yang kompetitif di era digital.
Dengan otomatisasi dan penggunaan energi ramah lingkungan, PT Pos Indonesia optimistis dapat menghadapi tantangan industri logistik yang semakin ketat dan dinamis.
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 08 Juli 2025
0 Komentar