Kronologi Kejadian
Berdasarkan laporan resmi dari Danpos Unit Inteldim 1704/Mappi, peristiwa bermula sekitar pukul 08.40 WIT ketika warga melaporkan adanya keributan yang melibatkan seorang pria dalam pengaruh minuman keras. Pria tersebut dilaporkan melakukan tindakan anarkis dan menyerang dua warga dengan tombak hingga melukai mereka.
Personel Satgas 123/Rajawali yang menerima laporan segera mendatangi lokasi untuk menenangkan situasi. Namun, korban justru berbalik menyerang aparat dengan tombak. Kondisi terdesak dan ancaman keselamatan warga membuat salah satu oknum anggota Satgas melepaskan tembakan. Naas, peluru mengenai korban hingga meninggal dunia di tempat.
Situasi Memanas
Usai insiden, ratusan warga dilaporkan mendatangi Pos Kout Satgas 123/Rajawali untuk mencari pelaku penembakan. Massa yang tidak terkendali juga membakar fasilitas pos tersebut. Situasi di lapangan semakin tegang dengan aksi blokade jalan oleh massa.
Saat ini, tokoh agama dan tokoh adat tengah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan guna meredam emosi massa dan mencegah eskalasi lanjutan. Aparat gabungan (Apkam) juga terus berupaya menenangkan warga agar situasi segera kondusif.
Langkah Antisipasi
Informasi intelijen menyebutkan bahwa konflik awal hanya melibatkan suku Simsagar dan warga sekitar Pantai Kasuari. Namun, isu berkembang dan dikhawatirkan akan memicu keterlibatan suku lain. Masyarakat pun diimbau untuk mengamankan surat berharga, harta benda, serta menghindari area pertokoan yang rawan aksi pembakaran dan penjarahan.
Selain itu, Brimob Batalion D dari Merauke telah disiagakan dan bersiap bergerak menuju Asmat untuk memperkuat pengamanan di wilayah rawan konflik tersebut.
Harapan
Sumber : Anak Kampung
Editor : Redaksi Olemah
Website : www.olemah.com
Diterbitkan : 27 September 2025
0 Komentar