Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Diskusi Nasional Mahasiswa Yahukimo Bahas Situasi Papua: Kecam Ledakan Bom di Dekai dan Sampaikan 12 Tuntutan Resmi

 



Surabaya–Jayapura, Olemah.com — Badan Pengurus Harian (BPH) Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Yahukimo (HPMY) se-Jawa, Bali, dan Sumatera bersama Komunitas Pelajar dan Mahasiswa Yahukimo (KPMY) Jayapura menggelar diskusi besar bertajuk “Pembacaan Situasi Yahukimo dan Tanah Papua”, Minggu (29/12/2025). Pertemuan via Google Meet ini berlangsung pukul 18.00–21.00 WIB dan dihadiri sekitar 50 mahasiswa Yahukimo dari berbagai kota studi.

Diskusi ini menjadi forum konsolidasi nasional untuk membaca situasi keamanan, sosial-politik, serta isu kemanusiaan yang berkembang di Yahukimo dan Tanah Papua, termasuk insiden ledakan bom di Dekai yang menewaskan pelajar Liatin Atias Sam.

Pembukaan: Mahasiswa Diminta Tetap Solid dan Kritis

Moderator Samuel Pahabol membuka kegiatan dengan menegaskan pentingnya ruang dialog lintas kota studi. Menurutnya, mahasiswa menjadi jembatan antara realitas lapangan di Yahukimo dan dunia akademik.

Acara dimulai dengan doa pembuka sebagai bentuk komitmen moral untuk berdiskusi secara bertanggung jawab.

Sambutan Organisasi: Seruan Soliditas dan Kolaborasi

Ketua Umum HPMY Se-Jawa Bali Sumatera, Yanais Yalak

Dalam arahannya, Yanais Yalak menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi masyarakat Yahukimo membutuhkan pendekatan berbasis data, terukur, dan tidak terprovokasi isu-isu tidak terverifikasi.

Ia menekankan pentingnya konsolidasi intelektual untuk merumuskan langkah strategis dalam advokasi mahasiswa ke depan.

Ketua KPMY Jayapura, Edius Payage

Edius Payage menyoroti pentingnya kolaborasi antar-mahasiswa Yahukimo di berbagai wilayah studi. Ia menegaskan mahasiswa harus menjadi garda terdepan menjaga persatuan, memberikan edukasi, serta merespons dinamika di Yahukimo secara dewasa.

Agenda Utama: Pembacaan Situasi Yahukimo dan Tanah Papua

Diskusi inti membahas sejumlah isu penting:

1. Insiden Ledakan Bom Menggunakan Drone

Mahasiswa membahas perkembangan kasus ledakan yang menimpa rumah warga di Jalan Gunung, Dekai, yang menewaskan pelajar SMK Liatin Atias Sam.

Forum menyampaikan keprihatinan mendalam dan mendesak pendampingan bagi keluarga korban serta penyelidikan yang independen dan terbuka.

2. Analisis Keamanan Yahukimo

Situasi keamanan dinilai masih fluktuatif, berdampak pada:

Mobilitas masyarakat,

Akses pendidikan,

Rasa aman warga,

Migrasi pelajar ke kota studi lain.

3. Pembacaan Sosial-Politik Tanah Papua

Topik yang dibahas meliputi:

Kesenjangan pendidikan dan ekonomi,

Tantangan HAM,

Dinamika pembangunan dan akses layanan publik,

Peran mahasiswa menjaga narasi damai dan konstruktif.

4. Peran Mahasiswa Yahukimo di Perantauan

Peserta menegaskan pentingnya:

Soliditas lintas kota studi,

Pusat informasi Yahukimo,

Kanal komunikasi resmi dengan keluarga di kampung,

Penguatan kapasitas intelektual melalui diskusi berkala.

Diskusi Terbuka: Catatan Kritis Mahasiswa

Dalam sesi dialog, mahasiswa mengangkat beberapa poin penting:

Usulan membentuk Pusat Informasi Yahukimo di setiap kota studi,

Sinkronisasi program HPMY dan KPMY,

Pemantauan kondisi Kelvin Molama dan Yimayus Mirin,

Keterlibatan organisasi dalam advokasi humanis di Yahukimo.

Kesimpulan dan Penutupan

Moderator Samuel Pahabol menyampaikan empat poin kesimpulan:

Mahasiswa Yahukimo sepakat memperkuat solidaritas lintas kota studi.

Pengurus diwajibkan menyusun laporan resmi dan rekomendasi tindak lanjut.

Situasi Kelvin Molama dan Yimayus Mirin dipantau secara berkelanjutan.

Forum pembacaan situasi akan dijadikan agenda tetap.

Penutupan dilakukan oleh notulen Ussy Amohoso yang membacakan ringkasan hasil diskusi.

12 Pernyataan Sikap Resmi HPMY & KPMY

Forum merumuskan 12 tuntutan resmi, sebagai berikut:

1. Hentikan pendropan militer di Kabupaten Yahukimo dan seluruh Tanah Papua.

2. Tarik militer organik dan non-organik dari Yahukimo dan Tanah Papua.

3. Hentikan penangkapan liar terhadap masyarakat sipil.

4. Tolak Dwifungsi ABRI di Yahukimo dan Tanah Papua.

5. Hentikan penggunaan bom atau senjata berat di wilayah sipil.

6. Hentikan serangan drone dan tembakan sembarangan di permukiman warga.

7. Bebaskan tahanan politik Papua tanpa syarat.

8. Menteri, Komnas HAM, dan lembaga independen usut tuntas pelanggaran HAM di seluruh Tanah Papua.

9. Stop keterlibatan aparat dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

10. Nyatakan bahwa korban Liatin Atias Sam adalah warga sipil dan bukan kombatan.

11. Hentikan praktik “bayar-membayar” terkait nyawa masyarakat sipil.

12. Tolak pembangunan pos-pos TNI/Polri baru di Kota Dekai dan wilayah Yahukimo.

Diskusi  ini menegaskan bahwa mahasiswa Yahukimo di seluruh Indonesia tetap berkomitmen pada perjuangan kemanusiaan, pendidikan, dan advokasi damai untuk Tanah Papua.


Sumber : HPMY dan KPMY

Editor : Redaksi Olemah

Website : www.olemah.com

Diterbitkan : 01Desember 2025

Posting Komentar

0 Komentar