Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Video RDP Panas antara DPRD Balikpapan dan Pertamina Jadi Sorotan, Senator Papua Barat Daya Angkat Bicara

Jayapura, Olemah.com – Cuplikan video rapat dengar pendapat (RDP) antara DPRD Balikpapan dengan pihak Pertamina yang berlangsung panas dan penuh ketegangan kini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar lima menit tersebut, terjadi adu mulut antara anggota DPRD dan Edy Putra, perwakilan Biro Humas Pertamina yang berasal dari Sorong, Papua Barat Daya.

Kejadian memanas saat Edy Putra berusaha memberikan penjelasan mengenai persoalan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang tengah dialami warga Balikpapan. Namun, Edy kerap kali terinterupsi dan menghadapi teriakan dari anggota dewan sehingga tidak mendapat kesempatan untuk menyampaikan penjelasan secara utuh.

Menanggapi insiden tersebut, Senator DPD RI asal Papua Barat Daya, Agustinus R. Kambuaya, menyatakan keprihatinannya. Ia menilai RDP yang seharusnya menjadi ruang dialog dan mencari solusi justru berubah menjadi ajang pembunuhan karakter terhadap Edy Putra.

“Saudara Edy duduk di sana bukan untuk diadili, tapi untuk menjelaskan duduk persoalan BBM. Namun yang terjadi, ia bahkan tidak diberi kesempatan bicara. Ini bukan lagi forum dengar pendapat, ini seperti kursi listrik,” ungkap Agustinus saat ditemui wartawan, Kamis (22/5/2025).

Menurut laporan SUARARAKYATNEWS.ID, Agustinus menegaskan bahwa meski DPR berhak tegas memperjuangkan aspirasi rakyat, batas antara ketegasan dan intimidasi harus tetap dijaga. Ia juga menekankan bahwa kritik harus dilakukan secara bermartabat dan elegan tanpa merendahkan martabat seseorang yang menjalankan tugas profesional.

“Kami tidak melihat ini dari sudut pandang membela suku atau asal daerah. Ini soal menjaga martabat seseorang dalam tugas profesional. Kritik boleh dan harus, tapi dengan cara yang beretika,” tegasnya.

Senator Agustinus pun meminta agar DPRD Balikpapan menggelar ulang forum dialog yang lebih beretika dan konstruktif. Tujuannya agar persoalan kelangkaan BBM dapat diselesaikan bersama secara baik, bukan melalui saling menyalahkan atau merusak nama baik individu.

“Ini soal etika publik. Jangan sampai forum yang terhormat berubah menjadi tontonan yang merusak nilai-nilai kebangsaan kita,” tutupnya.

(Redaksi: Olemah)

Posting Komentar

0 Komentar